PARIS – Presiden Prancis termuda, Emmanuel Macron, menjadikan perang melawan terorisme sebagai salah satu agenda utamanya sebagai pemimpin negeri yang terkenal dengan Menara Eiffelnya itu. Macron menyampaikan hal tersebut dalam pidato pertamanya sebagai Presiden Prancis.
Tidak bisa dipungkiri terorisme yang membayangi wilayah Timur Tengah menjadi faktor para imigran melarikan diri dari negara asalnya. Mereka memilih negara-negara di Eropa, termasuk Prancis, sebagai tempat bernaung dan memicu terjadinya krisis imigran.
Pada pidato inaugurasinya di Kota Paris, Macron mengatakan, ia akan melakukan segala hal yang diperlukan demi memerangi terorisme, otoritarianisme dan untuk memecahkan krisis imigrasi dunia.
“Kita akan mengambil semua tanggung jawab yang disediakan, setiap saat dibutuhkan sebuah respon yang relevan terhadap krisis kontemporer besar,” ujar sang presiden berusia 39 tahun itu,” sebagaimana dikutip dari Associated Press, Minggu (14/5/2017).
Pada pidatonya tersebut, Macron menyebut semua negara di dunia saling bergantung satu sama lain karena semua negara adalah tetangga. Ia juga mengumumkan tekadnya untuk memajukan reformasi demi membebaskan ekonomi Prancis dan berjanji untuk mendesak agar Uni Eropa menjadi organisasi yang lebih efisien dan lebih demokratis.
(Emirald Julio)