DEPOK - Maraknya kasus narapidana kabur disejumlah daerah, membuat Rumah Tahanan (Rutan) Cilodong terus melakukan upaya pencegahan. Namun, kurangnya jumlah personel jaga menjadi perhatian khusus.
Kepala Rutan Cilodong, Sohibur Rachman mengatakan, pihaknya juga menyambut baik bantuan personel TNI/Polri yang ikut berjaga setiap harinya. Bahkan, seekor buaya buas pun disiagakan dititik rawan narapidana melarikan diri.
Tidak itu saja, kata dia, aplikasi digital panic button milik Polresta Depok diharapkan bisa membantu jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Alhamdulillah kita dapat kunjungan tadi dari Polresta Depok dan bentuk perhatiannya sangat luar biasa. Tadi kita dijelaskan, dengan bantuan aplikasi panic button, kita jadi tidak khawatir. Selain itu, seperti biasanya, Polresta Depok dan TNI juga ikut membantu mengirimkan anggotanya untuk ikut berjaga di Rutan,” katanya kepada wartawan, Selasa (16/5/2017).
Menurut dia, jumlah narapidana di Rutan Cilodong berjumlah 1.027 namun hanya dijaga oleh 34 orang petugas. Belum lagi, jumlah petugas tersebut masih harus dibagi menjadi dua regu untuk piket malam dan siang.
“Karena itu kami akan berusaha semaksimal mungkin, salah satunya dengan mengoptimalkan fasilitas yang ada. Dan kami sangat bersyukur karena Polresta Depok telah memiliki aplikasi panic button yang bisa kita manfaatkan untuk mensiasati keterbatasan personel,” sambungnya.