Penjelasan Mabes Polri soal Kegaduhan Seleksi Taruna Akpol di Medan

Dara Purnama, Jurnalis
Jum'at 14 Juli 2017 18:25 WIB
Kabarpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Protes seleksi penerimaan calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2017 kembali terjadi. Sebelumnya, di Polda Jawa Barat (Jabar) dan kali ini terjadi di Polda Sumatera Utara (Sumut). 

Protes dilakukan peserta seleksi terhadap penambahan kuota peserta yang dinyatakan lulus dari Sumut untuk mengikuti seleksi lanjutan di Semarang, Jawa Tengah. Sehingga, dianggap sarat korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul mengatakan, tidak ada KKN dalam seleksi. Mabes Polri memang telah memberikan instruksi kepada semua jajaran polda yang melakukan rekruitmen untuk menambah kuota. Masing-masing polda juga berbeda jumlah kuotanya.

"Jadi, untuk Polda Sumut ditentukan kuotanya 14 orang jadi rangking 1-14. Kalau ada satu yang ditambah di luar itu adalah kebijakan pusat (Mabes Polri)," kata Martinus di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (14/7/2017).

Di Sumut, memang ada 14 orang yang dinyatakan lulus yang terdiri dari 13 orang taruna dan satu taruni. Namun, jelang keberangkatan panitia lokal kembali mengumumkan bahwa ada tambahan satu kuota lagi untuk Sumut.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya