MENU
Untuk Anda
Kanal
About Us
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo untuk mengganti Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur atau tidak.
Hal ini menyusul sikap PAN yang tidak sejalan dengan sikap pemerintah pada UU Pemilu yang telah disahkan pekan lalu.
Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais menilai desakan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais agar menarik menteri asal PAN dari kabinet sebagai suatu hal yang bisa menjadi pertimbangan Presiden Joko Widodo.
"Saya kira secara formal, yang namanya meminta tetap atau tidak di kabinet, itu tetap kembali pada presiden sendiri. Jadi saya pikir ini juga jadi bagian dan masukan buat presiden dan terserah, karena ketika PAN bergabung juga sebenarnya untuk pro pemerintah," ucap Hanafi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/7/2017).
"Nah, sekarang kalau pemerintah punya penilaian tersendiri apakah tetap, atau mungkin berubah tentu kembali kepada hak prerogatif presiden. Kita menghormati ketatanegaraan semacam itu," imbuhnya.
Terkait apakah sudah ada komunikasi antara partai dengan Asman Abnur, putra dari Amien Rais itu tak mengetahui secara pasti. Hanafi menegaskan PAN tak bisa mengintervensi kebijakan prerogatif presiden soal perombakan kabinet.
"Jadi kalau bicara soal reshuffle kabinet, itu tetap semua ini kita hanya menunggu maunya presiden seperti apa. Karena seperti yang saya tegaskan di awal, itu juga memang untuk memperkuat pemerintah dan juga waktu itu yang mengajak adalah presiden," tegas Hanafi.
Sebelumnya, Amien Rais menginginkan partainya bersikap tegas dengan pemerintahan Jokowi-JK. Salah satunya dengan menarik kader PAN yang kini berada di lingkaran kabinet kerja.
Pernyataan itu disampaikan Amien Rais usai menghadiri halal bihalal di Pondok Pesantren Al-Ishlah, Bondowoso, kemarin. Amien menginginkan Asman Abnur mundur dari jabatannya sebagai Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).
(Angkasa Yudhistira)