MOSKOW – Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov, menyatakan negaranya siap memberikan respons keras atas kebijakan Amerika Serikat yang memerintahkan penutupan konsulat Negeri Beruang Merah di San Fransisco. Langkah respons ini dipandang akan semakin memperburuk hubungan Amerika Serikat-Rusia.
Sebagaimana dikutip dari Reuters, Sabtu (2/9/2017) pernyataan Lavrov itu disampaikan dihadapan para pelajar Rusia. Ia mengeluhkan keputusan Amerika Serikat yang hanya memberikan Rusia 48 jam untuk memenuhi tuntutan penutupan tersebut.
BACA JUGA: Banyaknya Mata-mata Jadi Pertimbangan Rusia Usir Diplomat AS
BACA JUGA: Duuh! Putin Usir 755 Diplomat AS dari Rusia, Kenapa Ya?
Menteri Luar Negeri Rusia itu menyebut bahwa saat ini pihaknya tengah mempersiapkan responsnya. “Tapi saya ingin mengatakan bahwa pertukaran sanksi tit-for-tat tidak dimulai oleh kita. Ini dimulai oleh Pemerintah Obama untuk melemahkan hubungan AS-Rusia serta agar tidak mengizinkan Trump untuk mengemukakah ide-ide konstruktif atau memenuhi janji pra-pemilihannya,” tegas Lavrov.
“Kami akan menanggapi dengan keras hal-hal yang merusak kita,” tambah Lavrov. Pernyataan ini dikeluarkan sehari setelah Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan bahwa Negeri Paman Sam membutuhkan Rusia untuk menutup konsulatnya di Kota San Fransisco.
Langkah keras ini disinyalir berhubungan dengan keputusan Pemerintah Rusia pada akhir Juli yang memerintahkan Amerika Serikat mengurangi jumlah diplomatnya dan staf teknisnya di Negeri Beruang Merah. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Heather Nauert, mengatakan bahwa keputusan pemerintah Rusia itu dianggap tidak beralasan dan merugikan.