TOKYO - Sejumlah perwakilan dari minoritas etnis minoritas Rohingya yang berada di Jepang mengadakan demonstrasi di pusat kota Tokyo. Mereka meminta masyarakat internasional untuk mengakhiri bentrokan sektarian di Myanmar.
Menurut penyiar NHK, hampir 50  penduduk Jepang asal Rohingya, dengan mayoritas berasal dari kota  Tatebayashi di Prefektur Gunma, mengadakan demonstrasi di distrik  Shibuya, Tokyo.
Demonstransi damai itu berbaris melalui  jalan-jalan di Tokyo, membawa sejumlah spanduk. Mereka mendesak  pemerintah Myanmar untuk berhenti menyerang orang-orang yang tidak  bersalah. Mereka juga meminta masyarakat internasional untuk melakukan  upaya untuk merekonsiliasi bentrokan dengan kekerasan. 
"Kami  meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah Jepang untuk  memberikan dukungan untuk perdamaian," teriak para demonstran seperti di  sitat dari Sputnik, Sabtu (2/9/2017).
(Baca juga: 20 Ribu Muslim Rohingya Terdampar, Pelapor Khusus PBB Kecam Myanmar)
Pekan lalu, gerilyawan  Muslim Rohingya menyerang pos keamanan di Rakhine. Serangan tersebut  mendorong sebuah respon yang keras dari pihak berwenang, dengan  bentrokan yang sedang berlangsung antara angkatan bersenjata Myanmar dan  gerilyawan Muslim membunuh setidaknya 109 orang. 
Lebih dari  18.000 pengungsi Rohingya telah melarikan diri ke Bangladesh sejak  bentrokan etnik berkobar di negara bagian Rakhine, menurut Organisasi  Internasional untuk Migrasi (IOM).
(Baca juga: Bahas Situasi Warga Rohingya, Menlu Retno Berdialog dengan Sekjen PBB)
Rakhine adalah situs bentrokan  yang sering terjadi antara Muslim Myanmar dan Budha. Konflik yang  dimulai sekitar satu abad yang lalu telah berangsur-angsur meningkat  sejak 2011 sebelum mencapai puncaknya pada tahun 2012. Ketika itu ribuan  keluarga Muslim mencari suaka di kamp-kamp pengungsian khusus di  wilayah negara tersebut atau melarikan diri ke Bangladesh. Namun  eskalasi lainnya dimulai pada 2016.
(Qur'anul Hidayat)