Hadapi Korut, Trump Izinkan Korsel Beli Senjata AS

Agregasi Sindonews.com, Jurnalis
Rabu 06 September 2017 08:58 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, memberikan “lampu hijau” kepada Korea Selatan (Korsel) dan Jepang untuk membeli sejumlah senjata militer canggih dari Amerika Serikat (AS) karena ketegangan dengan Korea Utara (Korut) berlanjut. Washington menganggap perilaku rezim Kim Jong-un sembrono dan berbahaya.

Presiden Trump membuat pengumuman tersebut setelah Pyongyang melakukan uji coba senjata nuklir jenis bom hidrogen pada Minggu 3 September 2017. Tes senjata berbahaya itu telah memicu kemarahan dan kekhawatiran masyarakat internasional.

“Saya mengizinkan Jepang dan Korea Selatan untuk membeli sejumlah peralatan militer yang sangat canggih dari Amerika Serikat,” tulis Trump di Twitter melalui akun @realDonaldTrump, yang dikutip Rabu (6/9/2017).

BACA JUGA: Wah! Korut Uji Bom Hidrogen, Korsel-AS Rencanakan Latihan Militer Tambahan 

Aksi Korut yang dilakukan terus-menerus telah membuat beberapa pemimpin dunia cemas. Mereka mengkhawatirkan kemampuan rudal berhulu ledak nuklir yang dimiliki Korea Utara.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, mengutuk uji coba terbaru senjata nuklir Pyongyang sebagai pelanggaran terang-terangan konvensi internasional. Namun, Markel tetap menghendaki solusi diplomatik dan damai terhadap krisis nuklir Korea Utara.

BACA JUGA: Trump: Militer AS Siap Hadapi Konflik dengan Korut

Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga memperingatkan bahaya “histeria militer” terkait dengan situasi Korea Utara. Putin menekankan bahwa penting bagi semua pihak, termasuk Korea Utara, untuk tidak menghadapi ancaman pemusnahan. Dia mengajak semua pihak yang bertikai melangkah di jalur kerja sama.

“Mencambuk histeria militer sama sekali tidak masuk akal dalam situasi ini,” kata Putin.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengatakan tes senjata nuklir Korea Utara merupakan tindakan ceroboh dan tidak dapat diterima.

“Saya membahas ancaman serius dan tindakan berbahaya serta ilegal ini dengan Perdana Menteri (Shinzo) Abe di Jepang minggu ini dan mengulangi seruan yang kami buat untuk tindakan yang lebih keras, termasuk meningkatkan laju pelaksanaan sanksi yang ada dan segera mencari langkah-langkah baru di Dewan Keamanan PBB,” ujar May.

BACA JUGA: Kutuk Bom Hidrogen Korut, Putin: Histeria Militer akan Picu Bencana Global

“Ini sekarang lebih mendesak lagi. Masyarakat internasional telah mengecam tes ini secara universal dan harus bersama-sama terus meningkatkan tekanan pada pemimpin Korea Utara untuk menghentikan tindakan destabilisasinya,” imbuh May, seperti dikutip IB Times. (DJI)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya