SINGAPURA - Halimah Yacob akhirnya resmi menjadi perempuan presiden pertama di Singapura. Ia mengucapkan sumpah jabatan petang ini di Istana.
Setibanya di Istana, Halimah disambut oleh Penjaga Kehormatan, yang baru pertama kali dilihat Halimah. Upacara penuh khidmat tersebut berlangsung di Ruang Negara, dihadiri oleh para menteri, pejabat pengadilan dan pejabat tinggi Singapura. Lagu Nasional Singapura menjadi pembuka momen bersejarah tersebut.
BACA JUGA: 7 Presiden Singapura Pendahulu Halimah Yacob, Siapa Saja Ya?
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong dan Ketua Mahkamah Agung Sundaresh Menon menjadi saksi pembacaan sumpah jabatan perempuan yang pernah berjualan nasi padang itu.
"Saya, Halimah Yacob, terpilih sebagai Presiden Republik Singapura, bersumpah dengan sungguh-sungguh bahwa saya akan dengan setia menjalankan tugas," Halimah bersumpah, yang menandai dimulainya perempuan 63 tahun itu mengemban jabatan presiden Singapura.
Channel News Asia, Kamis (14/9/2017) melaporkan, Halimah, menggantikan Tony Tan Keng Yam. Sejak hari ini, Halimah akan mengabdi selama enam tahun masa jabatan sebagai presiden.
BACA JUGA: 6 Fakta Perempuan Presiden Pertama di Singapura, Nomor 5 Tidak Disangka
Meski telah resmi menjadi presiden Singapura, Halimah berencana tetap tinggal di flat yang telah didiaminya selama 30 tahun terakhir. Berdinding bata merah muda, Halimah menyebut flat sederhana itu sebagai 'penthouse'. Banyaknya kenangan tercipta di flat tersebut menjadi alasan utama Halimah enggan pindah ke istana kepresidenan yang jauh lebih mewah.
"Rumah ini adalah tempat yang sangat bagus dan nyaman dan saya telah tinggal di sana selama bertahun-tahun," ujar Halimah.
BACA JUGA: Hidup Sederhana, Halimah Yacob Tetap Tinggal di Flat Setelah Dilantik Jadi Presiden Singapura
Menjadi presiden, menurut Halimah, akan membuat ia menjadi lebih sehat. Selain melakukan olahraga di flatnya, ia juga dapat menjaga kebugarannya di Istana Kepresidenan Singapura. Menurutnya, luasnya bangunan itu dapat membuatnya banyak berjalan. Hal ini dapat membuatnya tetap fit.
"Saya pikir alasan Istana sangat besar, ini memberi saya kesempatan untuk berjalan lebih jauh dan tetap fit," katanya.
(Rifa Nadia Nurfuadah)