Tolong! Ribuan Muslim Rohingya Masih Terjebak di Rakhine, Dibayangi Ancaman Pembunuhan

Agregasi Sindonews.com, Jurnalis
Rabu 20 September 2017 10:25 WIB
Pengungsi Rohingya. (Foto: Ist/Sindonews)
Share :

SITTWE - Ribuan Muslim Rohingya dari dua desa terpencil terjebak setelah tidak diberi jalan aman yang mereka minta untuk mengungsi. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat senior pemerintah setempat.

Penduduk desa Rohingya mengatakan bahwa mereka ingin pergi tapi membutuhkan perlindungan pemerintah dari penduduk sekelompok orang yang mengancam akan membunuh mereka. Mereka juga mengatakan bahwa mereka kekurangan makanan sejak 25 Agustus, ketika gerilyawan Rohingya melancarkan serangan mematikan di negara bagian Rakhine, memprovokasi tindakan keras oleh militer Myanmar.

Warga desa Ah Nauk Pyin, salah satu dari dua desa Rohingya, mengatakan bahwa mereka berharap untuk pindah ke tempat aman di sebuah kamp di luar Sittwe, ibu kota negara bagian terdekat.

(Baca juga: Terungkap! Hasil Citra Satelit, Militer Myanmar Musnahkan 214 Desa Rohingya)

Penduduk Rohingya Ah Nauk Pyin mengatakan bahwa mereka tidak memiliki pilihan lain kecuali tetap tinggal, dan hubungan mereka dengan tetangga Rakhine yang penuh dengan ketegangan dapat pecah setiap saat.

Sekitar 2.700 orang tinggal di Ah Nauk Pyin, yang setengah di antaranya berlindung di antara pohon buah-buahan dan pohon kelapa di semenanjung yang tersapu hujan. Penduduknya mengatakan bahwa pria Rakhine telah mengancam via telefon dan baru saja berkumpul di luar desa dengan berteriak, "Tinggalkan, atau kita akan membunuh Anda semua".

(Baca juga: Nah! Pemerhati HAM Ingin Suu Kyi dan Pejabat Militer Myanmar Diberi Sanksi Terkait Rohingya)

"Pada hari Selasa pagi, warga desa Rakhine mengusir dua orang Rohingya yang mencoba ke ladang mereka," kata pemimpin desa Ah Nauk Pyin, Maung Maung.

Rakhine menolak melecehkan tetangga Muslim mereka, namun ingin mereka pergi, karena khawatir mereka bisa berkolaborasi dengan militan dari Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA), yang melakukan serangan 25 Agustus.

Khin Tun Aye, kepala Shwe Laung Tin, salah satu desa Rakhine di dekatnya, membenarkan bahwa mereka telah mengusir kedua orang Rohingya tersebut jika mereka berencana menyerang atau meledakkan desanya.

(Baca juga: Hmm... Krisis Rohingya, China Ambil Sikap Mendukung Myanmar di PBB)

"Mereka seharusnya tidak menutup diri pada situasi konflik saat ini. Orang hidup dalam ketakutan terus-menerus," katanya menyalahkan penduduk Rohingya Ah Nauk Pyin.

Kantor Koordinator Residen PBB di Myanmar mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya "sadar dan peduli" mengenai situasi tersebut dan mendiskusikannya dengan pemerintah Myanmar.

Sementara itu, terkait hal ini, Sekretaris pemerintah negara bagian Rakhine Tin Maung Swe mengatakan bahwa permintaan dari dua desa untuk jalur yang aman telah ditolak. Mereka dianggap memiliki cukup beras dan dilindungi oleh sebuah pos polisi terdekat.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya