Ratusan Lapak Pedagang Benteng Pancasila Terbakar, Tim Labfor Diterjunkan Selidiki Penyebabnya

MOJOKERTO - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur, diterjunkan untuk mengungkap penyebab kebakaran yang meluluntahkan ratusan kios di Sentra Pedagang Kaki Lima (PKL), Jalan Benteng Pancasila, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Senin (25/9/2017).

Menyusul kebakaran hebat yang terjadi pada Jumat 22 September 2017 lalu. Akibat kebakaran itu, puluhan lapak PKL eks Alun-alun Kota Mojokerto itu ludes. Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah itu.

Pantauan di lokasi, tim Labfor Polda Jatim tiba sekira pukul 12.00 WIB. Petugas langsung masuk ke dalam area sentra PKL dan melakukan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Tampak petugas mengecek lokasi pertama yang menjadi sumber api.

"Sejak pukul 12 siang tadi, Tim Labfor Polda Jatim sudah datang ke TKP. Sampai saat ini proses olah TKP masih berlangsung," ujar Wakapolres Mojokerto Kota, Kompol Hadi Prayitno saat ditemui di TKP, Senin, (25/9/2017).

 

(foto Zen/Okezone)

Wakapolres menyatakan, olah TKP yang dilakukan Tim Labfor Polda Jatim ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran yang meludeskan 236 lapak milik pedagang itu. Sebab, hingga kini, polisi juga masih belum berani memastikan apa penyebab kebakaran tersebut.

"Kami semua masih menunggu hasil olah TKP dari Tim Labfor Polda. Perkembangan selanjutnya, nanti akan kami sampaikan lagi," imbuhnya.

Kompol Hadi menuturkan, pasca-kebakaran tersebut, pihaknya memang sudah mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi mata yang berada di lokasi kejadian. Termasuk memeriksa beberapa pemilik lapak di sentra PKL terbesar di Kota Mojokerto itu.

"Ada sebanyak 5-6 orang yang telah kita mintai keterangan seputar kejadian ini. Nantinya, hasil dari olah TKP Tim Labfor Polda Jatim, akan kita sinkronkan dengan keterangan sanksi," jelasnya.

Sementara itu, ditanya terkait penyebab kebakaran tersebut, apakah ada indikasi dugaan kesengajaan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab, Wakapolres enggan berspekulasi. Ia meminta semua pihak untuk menunggu hasil penyidikan resmi aparat kepolisian.

"Korsleting arus listrik ataupun ada kesengajaan, kami juga masih belum tahu, kita tunggu saja hasilnya nanti," pungkasnya.