NEW YORK – Wakil Tetap Venezuela sekaligus Ketua Komisi Khusus Dekolonisasi PBB, Rafael Ramirez membantah telah menerima petisi terkait kemerdekaan Papua Barat baik secara formal mau pun informal. Klarifikasi dari Ramirez tersebut membantah laporan yang dilansir surat kabar Guardian yang menyatakan bahwa PBB telah menerima petisi tersebut dari seorang aktivis kemerdekaan Papua Barat bernama Benny Wenda.
BACA JUGA: Lagi, Aksi Diplomat Indonesia "Tampar" Pemimpin Negara di Sidang PBB
Dalam artikel di surat kabar Guardian pada 27 September 2017, Benny Wenda mengklaim telah menyerahkan petisi berisi tuntutan digelarnya pemungutan suara untuk kemerdekaan yang ditandatangani oleh 1,8 juta warga Papua Barat kepada Komite Dekolonisasi PBB. Wenda mengatakan, petisi yang dilarang beredar itu telah diselundupkan untuk menghindari pantauan Pemerintah Indonesia.
Namun, klaim Benny Wenda itu dibantah oleh Ramirez.
"Sebagai Ketua Komite Khusus Dekolonisasi PBB (C-24), saya maupun Sekretariat Komite, tidak pernah menerima, secara formal maupun informal, petisi atau siapapun mengenai Papua seperti yang diberitakan dalam koran Guardian," kata Ramirez dalam pernyataan pers Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) untuk PBB yang diterima Okezone, Jumat (29/9/2017).