LAS VEGAS - Presiden Donald Trump menanggapi penembakan yang dilakukan di tengah konser berlangsung. Penembakan tersebut memakan 50 korban jiwa dan menyebabkan 200 orang lainnya luka-luka.
Penembakan tersebut menjadi pemotretan paling mematikan di tanah Amerika. Pria bersenjata berusia 64 tahun bernama Stephen Paddock, melepaskan tembakan ke arah penonton konser dari balkon kamar bertingkat 32 di hotel Mandalay Bay.
Presiden Trump pun mengucapkan belasungkawa untuk keluarga para korban.
"Ucapan belasungkawa dan simpati saya yang paling hangat kepada para korban dan keluarga korban penembakan Las Vegas yang mengerikan. Tuhan memberkati kalian!" tulis Presiden Trump melalui akun Twitter pribadi, dilansir dari Arutz Sheva, Senin (2/10/2017).
Sekadar diketahui, seorang pria bersenjata melepaskan tembakan saat konser musik di Las Vegas tengah berlangsung. Akibat penembakan tersebut, sebanyak 50 orang tewas dan 200 lainnya menderita luka-luka penembak tersebut pun akhirnya ditembak mati oleh polisi.
BACA JUGA: TERBARU! Penembakan di Konser Musik Las Vegas Tewaskan 20 Orang dan 100 Luka-Luka
BACA JUGA: Korban Penembakan di Las Vegas Bertambah, 50 Tewas dan 200 Luka-Luka
Polisi mengatakan bahwa tersangka merupakan warga Las Vegas. Ia melakukan hal tersebut sendirian dan tidak diketahui apakah berhubungan dengan kelompok militan atau tidak. Hal tersebut disampaikan oleh Sheriff Clark County Joseph Lombardo.
Sebagaimana dilansir NBC News, Departemen Kepolisian Las Vegas mengatakan penembak tersebut beraksi di lokasi konser musik yang digelar di Mandalay Bay Resort and Casino, Las Vegas. Peristiwa ini membuat konser musik berakhir dengan kekacauan dan bertumpahkan darah.
Polisi saat ini telah menutup Las Vegas Boulevard dan mendesak masyarakat untuk menjauh dari area tersebut. Saat penembakan terjadi, malam terakhir konser musik Route 91 Harvest Music Festival tengah digelar di seberang Teluk Mandalay.
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)