PADANG - Hampir seluruh bagian tubuh Aman Telepon yang berasal dari Buttui Desa Madobag, Siberut Selatan memiliki tato khas Mentawai. Ditambah dengan pakaian khas Mentawai dengan cawat dan ikat kepala luat menambah keindahan sebuah tato atau titi’ disandingkan dengan membawah panah Mentawai.
Setiap bagian tubuh yang ditato memiliki makna dan selalu menyimbolkan pada kehidupan dan aktivitas mereka sehari-hari. Misalkan tato matahari yang dibuat dibahu itu menyimbolkan soal kehidupan terang dan malam.
Bagi Aman Telepon tato yang sudah menjadi abadi ditubuhnya ada makna seperti tato di dadanya merupakan gambar busur panah (rourou) garis warna hitam melengkung dari bahu kanan sampai kiri dan dan dari garis melengkung itu ada lagi gari menurun ke pusar itu adalah anak panah.
“Kakai sai Mantawoi, anai galajetmai masigaba iba, bule ibara nane iba murorou (kami memiliki kebiasaan mencari lauk pauk dengan cara berburu, berburu dengan memakai panah) panah yang kami pakai itu mata panahnya sudah beracun, kalau tidak ada racun buruannya tidak akan mati,” tutur Aman Telepon saat berbincang dengan Okezone, Selasa 24 Oktober 2017.
Sementara biasanya, pemburu ulung itu akan menambah tatonya jenis binatang yang diburuhnya, seperti jika dia mendapatkan simigi (babi hutan) maka dibagian dadanya akan ditato sesuai dengan jumlahnya. Sedangkan satu yang dapat makan, satu juga ditato, begitu juga apabila dapat bilou (monyet) dan sibeu tubu (rusa) bagian dadanya dan bagian perutnya akan ditato symbol binatang hasil buruannya.