JAKARTA - Mantan Kapolda Jawa Barat (Jabar), Irjen Anton Charliyan menilai Jabar masih sangat rentan terhadap aksi-aksi radikalisme dan intoleransi. Pasalnya, di sana masih terdapat ideologi Negara Islam Indonesia (NII).
Menurutnya, pemimpin Jabar ke depan harus mampu menjamin keamanan warganya dari aksi-aksi tersebut. Dimana perlu seorang pemimpin yang tegas dan berani yang mampu menjamin keamanan dan kepastian hukum.
"Karena di sini masih ada ideologi-ideologi yang ingin mendirikan NII dan inilah akar dari radikalisme dan intoleransi," kata Anton dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/10/2017).
Ia menceritakan kisah penumpasan aksi radikalisme yang pernah terjadi di Jabar saat masih memimpin sebagai Kapolda Jabar. Beberapa penangkapan aksi terorisme dipimpin langsung olehnya, seperti operasi di kawasan Jatiluhur, Purwakarta, pada 25 Desember 2016 silam.
Pada saat itu, polisi berhasil menangkap dua orang terduga teroris dalam kondisi hidup. Sementara dua orang lainnya terpaksa dilumpuhkan karena melawan saat ditangkap.