KABUL - Kelompok militan ekstremis, Negara Islam di Irak dan Suriah atau ISIS mengklaim sebagai pelaku penyerangan stasiun televisi Afghanistan, Shamshad TV. Pihak Shamshad TV menyatakan, serangan tersebut telah berakhir dan aktivitas siaran kini telah dilanjutkan kembali.
Sebagaimana diketahui, serangan tersebut dilakukan sekelompok pria bersenjata dan menyebabkan siaran Shamsad TV telah terputus. Perwakilan pasukan khusus Afghanistan mengatakan, penyerangan telah selesai dan semua staf Shamsad televisi pun berhasil dievakuasi. Sayangnya, jumlah pasti korban yang jatuh masih belum diketahui dan dikonfirmasi pihak berwenang.
Diwartakan Radio Free Europe, Selasa (7/11/2017), sebuah situs web kelompok yang dikelola ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Sebelumnya, Pemberontak Taliban telah mengeluarkan bantahan jika serangan itu melibatkan mereka.
Berdasarkan laporan sementara diperkirakan setidaknya ada 3 orang yang melakukan penyerangan. Pelaku melemparkan granat dan menembakkan senjata api saat memasuki kantor Shamshad TV hingga menewaskan seorang petugas keamanan.
Beberapa wartawan dan karyawan berhasil melarikan diri dari gedung tersebut tepat pada waktunya. Sebuah cuitan di akun Twitter resmi Shamsad TV berbunyi, terdapat beberapa korban luka hingga tewas yang berada di dalam gedung. Seorang sumber menyebutkan, terdapat sekira 5 korban tewas.
Sementara itu, seorang penyerang ikut tewas karena ditembak mati oleh petugas keamanan.
"Saya melihat di kamera pengawas tiga penyerang memasuki gedung stasiun TV, mereka pertama kali menembak penjaga dan kemudian memasuki gedung, mereka mulai melemparkan granat dan menembak orang-orang lain," terang reporter Shamshad TV Faisal Zaland, yang lolos melalui pintu belakang.
Saat serangan itu terjadi, Shamshad TV menghentikan pemrograman normal. Tahun lalu, seorang pembom bunuh diri Taliban membunuh 7 karyawan stasiun televisi swasta terbesar di Afghanistan itu.
(Rufki Ade Vinanda)