Klip dari video wawancara tersebut dibagikan di media sosial di Lebanon dan membuat orang bertanya-tanya apakah pria misterius tersebut memberi suatu pesan, dan memperkuat spekulasi bahwa dia ditahan di Arab Saudi sebagai sandera. Hariri yang menyadari momen ini dan terekam dalam kamera kemudian menjelaskan bahwa pria itu adalah salah satu stafnya yang menyampaikan perkembangan situasi terbaru di Lebanon.
Selain momen aneh tersebut, pemirsa juga menyadari bahwa Hariri tampak sangat sedih dan lelah dalam wawancara yang dilakukannya dengan Paula Yacoubian itu. Dalam beberapa kesempatan, sang PM tampak berusaha menahan air matanya agar tidak sampai menetes.
Hariri berulang kali minum dan menghabiskan air dari gelasnya sebelum meminta tambahan air sehingga membuat Yacoubian menawarkan gelasnya kepada sang PM. Setelah wawancara berlangsung sekira satu jam, Hariri meminta Yacoubian untuk menyudahi pertanyaannya. “Anda membuat saya lelah,” kata Hariri kepada jurnalis kenamaan Lebanon itu.
Dia juga berulang kali menegaskan bahwa dirinya “siap mati untuk Lebanon” seperti ayahnya yang terbunuh dalam serangan bom pada 2005, tetapi dia mengatakan tidak ingin anak-anaknya merasakan penderitaan yang sama seperti dirinya. Penampilan Hariri dalam wawancara tersebut tidak bisa meyakinkan siapa pun, bahkan Yacoubian, bahwa dia tidak berada dalam tekanan.
BACA JUGA: Lebanon Curiga jika PM Hariri Jadi Tahanan Rumah Arab Saudi
"Hari ini, Perdana Menteri, saya tidak dapat meyakinkan siapa pun bahwa Anda bukan tawanan di Kerajaan Arab Saudi, bahwa Anda bukan sandera, bahwa Anda tidak berada dalam tahanan rumah meskipun kami berada di rumah Anda sendiri," kata Yacoubian kepada Hariri di pengujung wawancara.
Hariri mengundurkan diri pada 4 November di tengah kunjungannya ke Arab Saudi dan belum kembali ke Lebanon sampai hari ini. PM berusia 47 tahun itu mengatakan bahwa dirinya khawatir akan keselamatannya dan menuding Iran telah ikut campur dalam urusan negara-negara Arab dan menimbulkan ketidakstabilan di wilayah Timur Tengah.
(Rahman Asmardika)