Kisah Nurtanio, Pesawat N-219 dan Mimpi Besar Bangun Industri Penerbangan Nasional

Yudhistira Dwi Putra, Jurnalis
Kamis 16 November 2017 07:45 WIB
Presiden Jokowi saat meresmikan nama Nurtanio sebagai nama resmi pesawat N-219 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma (FOTO: Trio Hamdani/Okezone)
Share :

JAKARTA - Nama Nurtanio nyaris lenyap dari ingatan segenap bangsa. Laksamana Muda Udara (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo adalah perintis industri penerbangan nasional. Bersama dua karibnya, Wiweko Soepono dan Jacob Salatun, Nurtanio membuat pesawat layang Zogling NWG pada tahun 1947.

Di usia 42 tahun, Nurtanio wafat dalam sebuah penerbangan, ketika pesawat yang dipilotinya jatuh. Langit Bandung, 21 Maret 1966 pun jadi saksi kepergian Nurtanio.

Dalam buku "Nurtanio: Perintis Industri Pesawat Terbang Indonesia", diceritakan bagaimana kecintaan Nurtanio pada pesawat telah dimulai sejak usia dini. Nurtanio kecil adalah seorang penggila buku dan majalah penerbangan. Masa kecilnya dipenuhi dengan berbagai antusiasme soal burung besi.

Nurtanio kecil bahkan seringkali mengajak sang adik, Nurprapto ke Lapangan Terbang Kalibanteng, Semarang --nama lawas dari Bandara Achmad Yani. Di sana, Nurtanio menanti pesawat-pesawat yang seliweran, berlandas dan bertolak.

Pesawat-pesawat itu diamati dengan seksama oleh Nurtanio. Setiap seluk-beluknya, pergerakannya hingga jadwal lalu-lalang. Sebab, pada hari-hari mendatang, Nurtanio akan kembali ke sana untuk mengulangi kegiatan yang sama.

Tak berhenti pada masa kecilnya di Semarang. Saat bersekolah di Yogyakarta, Nurtanio masih melakukan kegiatan yang sama. Secara rutin, Nurtanio mendatangi Sekip --lapangan terbang pertama di Yogyakarta-- untuk memenuhi hasratnya menikmati pergerakan pesawat di sana.

Beberapa tahun berselang, Nurtanio berhasil mewujudkan mimpinya --berkutat dengan pesawat. Kala itu, Nurtanio yang telah bergabung dengan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) memulai perlahan merintis perwujudan mimpinya untuk membuat pesawat terbang.

Nurtanio yang ketika itu menjabat sebagai Komandan Depo Perawatan Teknik Udara, membangun bengkel kecil. Bersama tim kecil bentukannya yang berisikan 15 personel, Nurtanio berkutat dengan pesawat, mulai dari merawat, memperbaiki hingga merancang pesawat.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya