YOGYAKARTA - Dinas Pendidikan Kota Yogykarta menolak adanya upaya komersialisasi paranormal dan dukun dalam kasus kesurupan siswa di SMP 15 Yogyakarta. Selama dua pekan, hampir setiap hari ada siswa di sekolah tersebut yang kesurupan. Pihak sekolah banyak kedatangan tamu yang mengaku bisa membersihkan kawasan dengan sejumlah mahar.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edi Heri Suasana mengataan mengaku, sekitar pukul 10.00 WIB ada beberapa siswa yang kesurupan. Menjelang saolat Jumat, ada lagi beberapa siswa yang kembali kesurupan. Setelah hampir dua pekan terjadi, banyak dukun atau paranormal yang ingin membantu menyelesaikan masalah.
“Hari ini saja ada tiga yang datang dan mengaku bisa membersihkan dengan mahar tertentu,” jelasnya.
Keberadaan paranormal ini, jelasnya, tidak menyelesakan masalah. Justru memperkeruh masalah dan memunculkan masalah baru. Dinas memilih membuka pintu bagi motivator untuk mendampingi siswa, yang dasar ilmunya lebih jelas.
“Sudah, kita sudah turunkan tim motivator kita,” terangnya.
Meski sudah lebih dari sepuluh hari kejadian, Edi tidak memiliki rencana untuk memindah skeolah. Lokasi yang ada cukup nyaman untuk kegiatan belajar.
Ketua II Komite Sekolah SMP 15 Yogyakarta, Rahmat Syahmarizal berharap orang tua dan pihak yang tidak berkepentingan untuk tidak datang ke sekolah. Masyarakat harus ikut membantu pemulihan KBM dengan tidak datang berbondong-bondong ke sekolah.