CALIFORNIA – Ratusan korban penembakan brutal di Las Vegas mengajukan tuntutan hukum di pengadilan California, Amerika Serikat (AS). Mereka mengajukan lima tuntutan atas penembakan massal pada 1 Oktober itu.
Sebagaimana diwartakan Reuters, Selasa (21/11/2017), salah satu tuntutan diajukan atas nama 450 orang yang terluka dan menyaksikan penembakan tersebut. Sementara empat tuntutan hukum lainnya diajukan oleh keluarga korban yang terbunuh atau terluka parah. Total, lima kasus diajukan ke Pengadilan Tinggi Los Angeles.
BACA JUGA: Kamar Hotel yang Digunakan Pelaku Penembakan Las Vegas Tidak Akan Disewakan Lagi
Seorang pengacara di Houston yang menangani masalah ini, Muhammad Aziz, mengatakan bahwa tuntutan tersebut diajukan di California karena hampir semua penggugat berasal dari negara bagian tersebut. Penyelenggara acara sendiri yakni Live Nation Entertainment Inc, berbasis di California.
Dalam tuntutannya, korban menyalahkan operator Hotel MGM Resorts International dan anak perusahaannya Mandalay Corp. Mereka dinilai lalai karena tidak memantau dengan benar kegiatan pelaku, yakni Stephen Paddock, selama menginap di sana. Selain itu, mereka juga tidak melatih anggota staf dan tidak menerapkan keamanan yang memadai di tempat penginapannya.
Para penonton Route 91 Harvest Festival juga menuduh Live Nation lalai karena gagal memberikan jalan keluar yang memadai serta tidak melatih staf dengan benar untuk keadaan darurat. Hal ini telah menyebabkan 58 orang tewas dan ratusan lainnya terluka.
BACA JUGA: Sedih... Pria Ini Gagal Melamar karena Kekasihnya Tewas saat Penembakan di Las Vegas
Sebelumnya, beberapa tuntutan hukum juga diajukan dalam penembakan tersebut. Namun, sebagian besar diajukan ke pengadilan negara bagian Nevada.
Salah satu tuntutan yang diajukan pada Senin 20 November 2017 dilakukan oleh seorang mahasiswa bernama Paige Gasper. Ia mengajukan tuntutan hukum pertama atas pemotretan massal tersebut.
BACA JUGA: Astaga! Adik Penembak Massal di Las Vegas Ditahan Polisi karena Kasus Pornografi Anak
Pihak Live Nation dan MGM hingga kini belum menanggapi tuntutan tersebut. Mereka memilih diam untuk terhadap tuntutan hukum yang diajukan para korban itu.
Dalam tuntutan itu, para penggugat juga meminta hak rumah Paddock. Pelaku yang kaya raya itu diperkirakan memiliki investasi real estat bernilai jutaan dolar di Texas dan California. Untuk hak pengelola perumahan itu, sebuah sidang akan digelar pada 7 Desember. (DJI)
(Rifa Nadia Nurfuadah)