Dubes Afghanistan Bangga Mindset Soal Perempuan di Negaranya Sudah Berubah

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis
Rabu 22 November 2017 14:02 WIB
Dubes Afghanistan untuk Indonesia, Roya Rahmani. (Foto: Wikanto/Okezone)
Share :

JAKARTA - Ada semacam stigma yang berlaku di Afghanistan bahwa perempuan hampir seperti warga kelas dua. Mereka harus berpakaian serba tertutup dan tidak memiliki kesempatan mengakses pendidikan atau memiliki posisi tinggi di pemerintahan dan lembaga lainnya.

Fakta tersebut tidak dibantah oleh Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia Roya Rahmani. Ia mengakui bahwa kesetaraan gender di negaranya masih dalam tahap perjuangan, tetapi ada peningkatan yang membanggakan.

"Situasi perempuan di Afghanistan masih terus berjuang tapi sedang meningkat. Hanya satu waktu di Afghanistan ada kekejaman tidak hanya kepada perempuan tetapi juga manusia saat Taliban berkuasa pada 1996 - 2001. Perempuan tidak punya hak ke sekolah dan lainnya," ujar Roya Rahmani dalam Forum Diplomatik di Gedung Radio Republik Indonesia (RRI), Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2017).

Mantan Direktur Kerjasama Kawasan Kementerian Luar Negeri Afghanistan itu menambahkan, saat ini adalah waktu yang membanggakan bagi perempuan dalam sejarah berdirinya negara tersebut. Sebab, jumlah perempuan di posisi tertinggi di pemerintahan mencatat rekor tersendiri.

"Saya bangga untuk pertama kali sepanjang sejarah banyak perempuan di posisi tinggi pemerintah. Ada empat orang menteri, sembilan wakil menteri, lima duta besar," sambung Roya Rahmani.

Sesuai undang-undang yang berlaku di Afghanistan, 25% anggota parlemen harus dari kaum hawa. Roya senang bahwa kuota itu sekarang terpenuhi semasa pemerintahan Presiden Ashraf Ghani.

Roya Rahmani menuturkan, pola pikir masyarakat Afghanistan saat ini sudah berubah. Kaum adam dan hawa di Afghanistan memandang bahwa perempuan juga punya peran penting bagi negara.

Perempuan berkerudung itu berharap, Indonesia mau berbagi pengalamannya dengan negara-negara Islam lain. Sebab, sebagai sebuah negara dengan penduduk mayoritas Muslim, partisipasi perempuan Indonesia tidak dikesampingkan, malah beberapa di antaranya menduduki posisi yang tinggi di pemerintahan.

"Kesetaraan bukan berarti laki-laki akan kalah, tetapi semua adalah pemenang. Adalah tanggung jawab Indonesia untuk berbagi. You're blessed," tandas Roya.

Dalam pernyataan penutup di forum bertajuk Pemberdayaan untuk Meningkatkan Harga Diri Perempuan itu, Roya berpesan agar wanita harus percaya diri untuk memberdayakan diri dan mencapai kesetaraan gender. Sebab, perempuan mempunyai hak untuk memberdayakan diri.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya