Pengungkapan Kasus Novel Jadi Pintu Masuk Pemberantasan Korupsi yang Melibatkan Aparat Penegak Hukum

Harits Tryan Akhmad, Jurnalis
Rabu 22 November 2017 08:55 WIB
Novel Baswedan (dok. Okezone)
Share :

JAKARTA - Sudah lebih dari 200 hari kasus teror penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan belum juga terungkap.

Desakan pun terus bermuncul agar kasus ini dapat terungkap, seperti meminta pemrintah untuk membuat Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) karena hingga saat ini pihak kepolisian belum bisa mengungkap siapa dalang di balik aksi teror teror.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak mengatakan, pembentukan TGPF tersebut guna bisa membongkar siapa dalang teror tersebut.

“Tentu kita berharap kasus ini bisa diungkap siapa penyerang Novel, siapa aktornya dan siapa di balik penyerangan tersebut. Karena ini sangat jelas adalah penyerangan terhadap agenda pemberantasan korupsi,” ujarnya kepada Okezone, Rabu (22/11/2017).

(Baca Juga: "Novel Harus Berani Terangkan soal Keterlibatan Jenderal Polisi")

Dahnil menilai, pengusutan dan penuntasan kasus teror terhadap Novel sebagai pintu masuk seperti untuk membongkar korupsi yang diduga melibatkan aparat penegak hukum.

“Pertama, (pengungkapan kasus Novel) sebagai pintu masuk untuk membongkar korupsi yang melibatkan aparatur hukum, kedua ini adalah pintu masuk untuk memperbaiki internal KPK seperti memperbaiki kinerja KPK dari dalam," terangnya.

"Kemudian ketiga ini adalah kesempatan untuk memperbaiki kinerja agenda pemberantasan korup kita lebih luas karena penyerangan terhadap novel bukan cuma sekedar penyerangan terhadap pribadi Novel, tapi itu adalah penyerangan terhadap aparatur hukum yang punya komitmen tinggi yang punya untuk melakukan perlawan terhadap korup,” tandasnya.

Diketahui, kasus penyiraman dengan air keras itu terjadi pada 11 April 2017 silam. Saat itu, Novel Baswedan menunaikan Salat Subuh di Masjid Al Ikhsan yang tidak jauh dari kediamannya di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara dan tiba-tiba diteror oleh orang tidak dikenal (OTK).

Hingga kini, aparat kepolisian masih belum mampu mengungkap motif dan pelaku dari aksi teror yang menimpa Novel.

(Angkasa Yudhistira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya