SERPONG - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memberikan klarifikasi terkait laporan media yang menyebutkan Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah berkonsultasi dengan Pemerintah Indonesia sebelum mengumumkan keputusan terkait pengakuan status Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Berbicara kepada media di sela perhelatan Bali Democracy Forum ke-10 (BDF X) di BSD City, Tangerang, Banten, Menlu Retno mengatakan, maksud dari konsultasi yang disampaikan oleh Duta Besar Joseph Donovan adalah bahwa diplomat AS itu telah berkomunikasi dengan Pemerintah Indonesia mengenai rencana pengakuan status tersebut.
"Saya ingin terangkan, bahwa Dubes AS berbicara kepada saya, karena saya panggil. Dan yang saya sampaikan adalah posisi Indonesia yang saya minta disampaikan kepada pemerintah AS," kata Menlu Retno Kamis (7/12/2017).
BACA JUGA: Begini Penjelasan Dubes AS soal Pengakuan Yerusalem Ibu Kota Israel
Sebelum pengakuan status Yerusalem yang diumumkan Washington pada Rabu 6 Desember siang waktu setempat , Menlu Retno telah memanggil Dubes Donovan untuk menyampaikan keprihatinan Indonesia mengenai rencana AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Tetapi, saat itu Dubes Donovan mengatakan Presiden AS belum membuat keputusan final mengenai pengakuan status Yerusalem.