Kohar menambahkan, pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah jumlah korban bertambah. Salah satunya dengan melakukan penyelidikan epidemiologi ketika menemukan kasus baru difteri.
Dinkes Jatim juga menggelar program imunisasi secara menyeluruh. Ini penting untuk mendapat perhatian yang serius dari semua kalangan kesehatan, khususnya dokter spesialis anak.
"Kami sudah mendistribusikan antidifteri serum (ADS). Fungsinya sebagai kekebalan terhadap penyakit ini. Petugas pun memperluas wilayah pemberian vaksin DPT Hib, DT, dan TD " ungkapnya.
Warga bisa mendapatkan vaksin itu di Posyandu secara gratis. Vaksin tersebut berfungsi sebagai melindungi anak dari wabah, kecacatan dan kematian. Dinkes juga memfasilitasi pemeriksaan spesimen untuk menetapkan diagnosa ke laboratorium rujukan nasional BBLK Surabaya.
(Fiddy Anggriawan )