Pemilihan Ketua DPR Pengganti Setya Novanto Disarankan Dilakukan Usai Munaslub Golkar

Fahreza Rizky, Jurnalis
Kamis 14 Desember 2017 07:16 WIB
Wakil Sekjen DPP Golkar Ace Hasan Syadzily. (Dok Okezone)
Share :

JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar, Ace Hasan Syadzily mengusulkan penetapan Ketua DPR RI pengganti Setya Novanto dibahas setelah Partai Golkar menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Menurutnya, penunjukan Ketua Badan Anggaran DPR Aziz Syamuddin menjadi Ketua DPR cacat prosedur dan organisatoris.

"Maka sebaiknya usulan tersebut diabaikan saja terutama oleh fraksi partai lain dan Pimpinan DPR RI lain. Saya tetap mengusulkan tentang penetapan Ketua DPR RI itu dibahas setalah digelar Munaslub Partai Golkar yang Insya Allah akan dilaksanakan sebelum bulan Desember ini berakhir," kata Ace melalui keterangan tertulisnya kepada Okezone, Rabu (13/12/2017).

Ketua Umum Golkar yang kini menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setya Novanto, disebut boleh saja mengusulkan Aziz ataupun kader lainnya sebagai Ketua DPR menggantikan dirinya. Namun, usulan tersebut harus dibawa dan dibahas ke dalam rapat pleno DPP Golkar.

"Selain itu, kita harusnya tetap merujuk pada ketentuan Rapat Pleno pada 20 November 2017 pada poin 5 yang menyatakan bahwa pengangkatan Ketua DPR dibicarakan setelah praperadilan dan dalam forum Rapat Pleno," terang Ace.

(Baca Juga: Surat 'Wasiat' Setya Novanto soal Pengganti Ketua DPR Berpotensi Pecah Belah Golkar)

Senada dengan Ace, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai penunjukan Ketua DPR pengganti Setya Novanto sebaiknya dilakukan melalui rapat pleno DPP Golkar. Pasalnya saat ini Novanto tengah tersandung persoalan hukum dan suksesi pergantian Ketua DPR ini juga turut dipersoalkan banyak pihak.

"Penunjukan Ketua DPR RI baiknya melalui mekanisme pleno di DPP Golkar agar tidak terjadi gejolak. Kasus Aziz ini kan pleno tidak dan rapim pun tidak, jadi banyak yang menolak. Kasus Akom yang naik jadi ketua DPR dilakukan melalu rapat pimpinan. Seluruh kader Golkar tidak menolak," terang Ujang.

Karena itu, menurutnya, muara pergantian Ketua DPR ini akan diputuskan setelah dilakukannya Munaslub untuk memilih Ketua Umum Golkar yang baru. Saat disinggung soal siapa yang layak menggantikan Novanto sebagai Ketua Parlemen, Ujang menyebut nama Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo.

"Ada 4 nama yang muncul. Bambang Soesatyo, Agus Gumiwang, Zainudin Amali dan Aziz yang kemarin ditolak oleh koleganya. Bamsoet sangat layak (menjadi Ketua DPR)," ungkap Ujang.

Sebelumnya, Aziz Syamsuddin batal dilantik menjadi Ketua DPR dalam rapat paripurna pada Senin, 11 Desember 2017. Ketua Banggar DPR itu ditolak oleh lebih dari separuh anggota Fraksi Golkar. Aziz sendiri ditunjuk oleh Setya Novanto melalui surat yang ditandatanganinya bersama Plt Ketum Idrus Marham.

(Baca Juga: Pimpinan DPR Minta Golkar Segera Usulkan Siapa Pengganti Setya Novanto)

Mayoritas yang menolak Aziz beranggapan bahwa mekanisme penggantian Ketua DPR harus melalui rapat pleno DPP Golkar. Karena itu penunjukkan Aziz dinilai sepihak tanpa mengindahkan aspirasi kader partai beringin lainnya. Kini kursi Ketua DPR diserahkan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Fadli Zon.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya