Ahli Arsitektur Perkotaan UI: Palangkaraya Sangat Strategis Jadi Ibu Kota Negara

Apriyadi Hidayat, Jurnalis
Kamis 14 Desember 2017 07:16 WIB
Suasana di Palangkaraya, kota yang menjadi opsi untuk dijadikan Ibu Kota. (Foto: Disparekraf Palangkaraya)
Share :

DEPOK – Wacana pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Palangkaraya terus berhembus. Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah yang memiliki luas wilayah 2.400 meter persegi itu pun terus mempersiapkan diri. Salah satunya dengan menggandeng Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), Kota Depok, Jawa Barat.

Wakil Direktur Bidang Sumber Daya, Ventura dan Administrasi Umum Program Vokasi UI, Anthony Sihombing mengatakan, pemindahan ibu kota akan memberikan dampak positif bagi masyarakat asli daerah. Itu karena tentunya wilayah yang menjadi Ibu Kota baru itu nantinya mengalami kemajuan pesat dibidang tata kota, infrastruktur, hingga ekonomi.

“Palangkaraya sangat strategis bagi Indonesia secara keseluruhan. Selain itu, rencana pemindahan Ibu Kota ini akan mendukung program pemerintah membangun Indonesia Tengah dan Timur,” ungkap pria yang juga Ahli Arsitektur Perkotaan ini di Depok, Rabu (13/12/2017).

Ia menambahkan, dari kajian makro optimasi ruang yang telah dilakukan, Palangkaraya sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai ibu kota negara.

“Latar belakang sejarah menunjukkan Palangkaraya sudah pernah tiga kali diusulkan dan dikaji sebagai ibu kota RI oleh tiga Presiden yang berbeda, yakni Soekarno, SBY, dan Jokowi. Demikian juga jika ditinjau dari segi letak di tengah-tengah negara kepulauan Indonesia yang strategis. Secara luas lahan, Palangkaraya empat kali lebih luas dari Pulau Jawa sehingga masih sangat besar peluang dalam perencanaan dan perancangan ruang kota. Penetapan Palangkaraya sebagai ibu kota otomatis akan memperbaiki kualitas lingkungan Kalimantan seperti hutan tropis dan air," bebernya.

(Baca Juga: Mengenal Kotabaru Kalsel, Bakal Calon Ibu Kota RI yang Baru)

Keseriusan juga, kata dia, ditunjukkan Pemerintah Kota Palangkaraya yang menggandeng Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia dengan menggelar seminar nasional bertajuk ‘Pemindahan Ibu Kota Negara, Pengaruh Kebijakan dan Masa Depan Indonesia’.

Seminar tersebut rencananya digelar Jumat, 15 Desember 2017 di Hotel Swiss-bel Hotel Danum Palangkaraya dan dihadiri oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro.

“Wali Kota Palangkaraya HM Riban Satia juga mengundang pemakalah dari seluruh Indonesia untuk memberikan kontribusi pemikiran terkait pemindahan ibu kota dalam bentuk kajian. Sebanyak 13 makalah terbaik akan dipresentasikan dalam sesi paralel. Makalah-makalah tersebut telah melalui proses seleksi sejak September 2017,” tambahnya.

Adapun tema makalah mencakup Perancangan Perkotaan Ibu Kota Negara, Kajian Transportasi Ibu Kota Negara, Tata Ibu Kota Ditinjau dari Permukiman, Ekonomi Perkotaan dan Prediksi Perekonomian Ibu Kota, Potensi dan Pengembangan Pariwisata dan tema lainnya yang relevan dengan tema pemindahan ibu kota negara.

“Melalui seminar nasional ini diharapkan menjadi wadah diskusi publik terhadap wacana pemindahan ibu kota Pemerintahan Republik Indonesia ke Provinsi Kalimantan Tengah, serta pengaruh kebijakan pemerintah terhadap daerah dan masa depan Indonesia dengan mengacu pada kajian akademis,” pungkasnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya