“Jadi, ketika kita mengambil keputusan, sesuai kehendak warga Amerika, terkait di mana kami menempatkan Kedutaan Besar, kami tidak berharap mereka yang pernah ditolong kini menargetkan kami. Akan ada pemungutan suara yang mengkritik pilihan kami. AS akan mencatat nama-nama,” kicau Haley.
Sebagaimana diberitakan, rancangan resolusi mengecam pengakuan AS yang diajukan oleh Mesir pada rapat Dewan Keamanan (DK) PBB itu menghasilkan suara 14-1. Namun, AS memilih menggunakan haknya untuk memveto resolusi sehingga batal untuk diadopsi.
Negara-negara anggota PBB lantas mengusulkan agar rancangan itu dibawa ke Majelis Umum (UNGA) pada Kamis 21 Desember yang akan menggelar rapat darurat. Dalam format tersebut, tidak ada negara yang memiliki hak istimewa untuk memveto resolusi, termasuk lima anggota tetap DK PBB yakni AS, Rusia, Inggris Raya, Prancis, dan China.
(Wikanto Arungbudoyo)