RAMALAH - Pemerintah Otonomi Palestina mengecam AS karena memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Yerusalem. Pemerintah Palestina meyakini, langkah AS itu akan mengarah ke pengucilan lebih jauh Negeri Paman Sam di kancah internasional.
AS pada Senin memveto rancangan resolusi di Dewan Keamanan (DK) PBB, yang diusulkan oleh Mesir meskipun 15 anggota lain memberi suara untuk mendukung rancangan tersebut. Rancangan ini menolak pengakuan AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Juru Bicara Presiden Palestina, Nabil Abu Rudeinah, di dalam satu pernyataan resmi mengatakan veto AS terhadap rancangan resolusi itu bertentangan dengan konsensus internasional.
"Veto AS melanggar resolusi sah internasional dan resolusi Dewan Keamanan. Itu penuh bias buat pendudukan dan agresi," kata Abu Rudeinah, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa (18/12/2017).
Veto tersebut mengarah kepada pengucilan lebih lanjut Amerika Serikat dan akan memprovokasi masyarakat internasional, katanya. Ia menambahkan, "Kami akan melanjutkan tindakan kami di PBB dan semua lembaga lain internasional guna mempertahankan hak rakyat kami."