JAKARTA - Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina dan Masyarakat Tahanan Palestina merilis serangkaian kesaksian mengerikan dari tahanan Gaza yang ditahan di penjara Naqab dan Nafha di Israel.
Kisah-kisah yang dikumpulkan selama dua hari itu mengungkap penyiksaan yang meluas, termasuk penyiksaan, pengabaian medis, kelaparan, dan trauma parah di tangan pasukan pendudukan Israel.
Kesaksian yang dibagikan oleh 23 tahanan itu menggambarkan pola penganiayaan yang dimulai segera setelah penangkapan dan memburuk selama interogasi. Banyak tahanan melaporkan trauma fisik dan psikologis yang berlangsung lama, diperburuk oleh kondisi penjara yang keras seperti kepadatan penghuni, perawatan medis yang tidak memadai, dan penyebaran penyakit seperti kudis.
Tahanan Gaza menggambarkan perlakuan brutal di berbagai fasilitas.
"Saya dipukuli dengan kejam untuk mendapatkan pengakuan, yang menyebabkan saya patah tulang. Setelah 58 hari di kamp dekat Gaza," kata KN, tahanan berusia 45 tahun, melansir Middle East Monitor, Selasa (14/1/2025).
“Kami tinggal di tenda-tenda yang robek, menderita kedinginan dan kelaparan yang ekstrem,” ujarnya.