Seorang warga Palestina lainnya mengungkapkan penyiksaan yang dihadapinya saat ditahan Israel.
“Saya mengalami bisul, luka, dan lubang di sekujur tubuh saya karena kudis. Saya tidur dalam keadaan lapar dan bangun dalam keadaan lapar. Saya juga memiliki tekanan mata yang tinggi, dan mata kiri saya dalam bahaya serius,” kata AH (21).
Tahanan lainnya yakni MH merinci hari-hari pertamanya yang mengerikan.
“Saya menjadi sasaran penyiksaan brutal, termasuk pemukulan seharian penuh, diikuti dengan disiram air limbah dan dikencingi oleh para tentara. Kemudian kami dipindahkan ke kamp lain selama 27 hari, di mana kami disuruh berlutut, ditutup matanya, dengan tangan dan kaki dibelenggu. Kami hidup dalam penderitaan dan siksaan yang terus-menerus,” ujarnya.
“Pemukulan yang parah menyebabkan saya kehilangan mata buatan saya, dan sekarang saya memiliki rongga mata yang berlubang. Para tentara juga menyita kacamata saya,” kata tahanan lainnya, MD.
Laporan tersebut juga menyoroti para tahanan yang berjuang dengan kehilangan pribadi. Seorang tahanan Gaza berduka atas kematian istrinya, beberapa kerabat, dan kemudian ayahnya. Semuanya tewas selama Israel menyerang Gaza.