Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Israel Terus Bombardir Gaza, Biden Sebut Ada Kemajuan Negosiasi Gencatan Senjata

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Jum'at, 10 Januari 2025 |14:22 WIB
Israel Terus Bombardir Gaza, Biden Sebut Ada Kemajuan Negosiasi Gencatan Senjata
Israel Terus Bombardir Gaza, Biden Sebut Ada Kemajuan Negosiasi Gencatan Senjata (Reuters)
A
A
A

KAIRO - Mediator Amerika Serikat (AS) dan Arab telah mencapai sejumlah kemajuan dalam upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza. Namun, kesepakatan tersebut tak kunjung dicapai. 

1. Israel Terus Bombardir Gaza

Hal itu sebagaimana diungkapkan sumber Palestina yang dekat dengan perundingan tersebut pada Kamis (9/1/2025), melansir Reuters.

Saat perundingan berlanjut di Qatar, militer Israel terus melancarkan serangan di seluruh wilayah kantong itu pada Kamis. Petugas medis Palestina menyebut serangan itu menewaskan sedikitnya 23 orang.

Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan, kematian tersebut menambah jumlah orang yang tewas akibat serangan Israel di Gaza dalam 24 jam terakhir menjadi 76 orang.

Qatar, AS, dan Mesir berupaya untuk mencapai kesepakatan guna menghentikan agresi Israel yang telah berlangsung selama 15 bulan. 

"Kami membuat sejumlah kemajuan nyata," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih. 

"Saya masih berharap kita bisa melakukan pertukaran tahanan," katanya.

Presiden mengatakan ia bertemu dengan para negosiator pada hari Kamis.

Presiden terpilih Donald Trump telah memperingatkan akan ada "neraka yang harus dibayar" jika para sandera tidak dibebaskan sebelum pelantikannya pada 20 Januari.

2. Kemajuan Negosiasi Gencatan Senjata

Pada Kamis, seorang pejabat Palestina yang dekat dengan upaya mediasi mengatakan tidak adanya kesepakatan sejauh ini tidak berarti pembicaraan tidak akan membuahkan hasil. Disebutkan, ini adalah upaya paling serius sejauh ini.

"Ada negosiasi yang ekstensif, mediator dan negosiator membicarakan setiap kata dan setiap detail. Ada terobosan dalam hal mempersempit kesenjangan lama yang ada tetapi belum ada kesepakatan," katanya kepada Reuters, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Pejabat Palestina lainnya mengonfirmasi kemajuan telah dibuat selama pembicaraan tetapi mengutip kondisi baru Israel yang dapat merusak tercapainya kesepakatan. 

"Namun, Israel masih bersikeras mempertahankan bentang alam sepanjang 1 km di sepanjang perbatasan timur dan utara Jalur Gaza, yang akan membatasi kembalinya penduduk ke rumah mereka dan merupakan kemunduran dari apa yang telah disepakati (Israel) pada bulan Juli," kata pejabat tersebut.

"Hal ini menghambat tercapainya kesepakatan dan para mediator berupaya meyakinkan Israel untuk kembali ke apa yang telah disepakati di masa lalu," kata pejabat tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena sensitivitas pembicaraan tersebut, kepada Reuters.

Tidak ada komentar dari Israel mengenai tuduhan tersebut.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement