Pada Selasa, Israel mengatakan mereka berkomitmen mencapai kesepakatan untuk mengembalikan sandera. Namun, Israel menuding menghadapi halangan dari Hamas.
Kedua belah pihak telah mengalami kebuntuan selama setahun mengenai dua isu utama. Hamas mengatakan bahwa mereka hanya akan membebaskan sandera yang tersisa jika Israel setuju untuk mengakhiri perang dan menarik semua pasukannya dari Gaza. Israel mengatakan mereka tidak akan mengakhiri perang sampai Hamas dibubarkan dan semua sandera dibebaskan.
Pada hari Kamis, jumlah korban tewas akibat serangan militer Israel termasuk delapan warga Palestina yang tewas di sebuah rumah di Jabalia, kamp pengungsi terbesar dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Gaza. Sembilan orang lainnya, termasuk seorang ayah dan tiga anaknya, tewas dalam dua serangan udara di dua rumah di Gaza tengah, kata pejabat kesehatan.
Puluhan orang tiba di rumah sakit di Deir Al-Balah di Gaza tengah untuk melayat kerabat mereka yang meninggal, dan membawa jenazah mereka, yang dibungkus kain kafan putih, ke kuburan.
"Tidak ada keamanan di negara ini, sama sekali, tidak untuk anak-anak, wanita, orang tua, tidak untuk batu atau pohon, hewan atau burung atau apa pun. Semua orang menjadi sasaran, tanpa peringatan sebelumnya," kata penduduk Adel Al-Mansi.
Kemudian pada Kamis, enam warga Palestina tewas dalam dua serangan udara terpisah, empat di antaranya di sebuah sekolah yang melindungi keluarga pengungsi di dekat Jabalia di Jalur Gaza utara, kata petugas medis.
Tidak ada komentar militer Israel tentang insiden hari Kamis.
Dalam pidato yang disampaikan oleh seorang ajudan, Paus Fransiskus meningkatkan kritiknya baru-baru ini terhadap kampanye militer Israel di Gaza, dengan menyebut situasi kemanusiaan "sangat serius dan memalukan."
"Kita tidak dapat menerima bahwa anak-anak mati kedinginan karena rumah sakit telah hancur atau jaringan energi suatu negara telah terdampak."
Tidak ada komentar dari Israel atas pernyataan Paus tersebut.
Israel membantah menghalangi bantuan kemanusiaan ke Gaza. Lebih dari 46.000 orang telah tewas dalam perang Israel di Gaza, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Sebagian besar daerah kantong itu telah hancur dan sebagian besar penduduk wilayah itu telah mengungsi beberapa kali dan menghadapi kekurangan makanan dan obat-obatan yang parah, kata badan-badan kemanusiaan. Israel juga menghadapi tuduhan genosida yang dibantahnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)