KAIRO - Pemerintah Yordania dan Mesir menolak usulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menerima warga Palestina yang tinggal di Gaza.
Yordania tampaknya menolak usulan Trump. Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi mengatakan kepada wartawan, sikap negaranya terhadap pemindahan warga Palestina dari Gaza tetap "tegas dan tidak tergoyahkan".
Kementerian Luar Negeri Mesir mengikuti langkah tersebut. Kementerian Luar Negeri Mesir menyatakan, Mesir tegas menolak pemindahan warga Palestina dari tanah mereka, baik "jangka pendek maupun jangka panjang".
Diketahui, Yordania sudah menjadi rumah bagi beberapa juta warga Palestina. Sementara puluhan ribu warga Palestina tinggal di Mesir.
Kedua negara tersebut dan negara-negara Arab lainnya menolak gagasan warga Palestina di Gaza untuk dipindahkan ke negara mereka. Gaza adalah tanah yang diinginkan warga Palestina sebagai bagian dari negara Palestina di masa depan.
Seorang pejabat Hamas menyebut warga Palestina tidak akan pindah dari Gaza.
"Tidak akan menerima tawaran atau solusi apa pun, bahkan jika (tawaran tersebut) tampaknya memiliki niat baik dengan kedok rekonstruksi, seperti yang diumumkan dalam proposal Presiden AS Trump," kata anggota Biro Politik Hamas, Basem Naim, kepada Reuters, dikutip Rabu (29/1/2025).
Pejabat Hamas lainnya, Sami Abu Zuhri, mendesak Trump untuk tidak mengulangi ide-ide gagal yang dicoba oleh pendahulunya Joe Biden.
"Orang-orang Gaza telah menanggung kematian dan menolak untuk meninggalkan tanah air mereka. Mereka tidak akan meninggalkannya terlepas dari alasan lain apa pun," kata Abu Zuhri kepada Reuters.