LUSAKA - Presiden Zambia Edgar Lungu telah mengarahkan militer untuk membantu memerangi penyebaran kolera, yang telah menewaskan 41 orang di ibu kota negara tersebut, Lusaka, dan membuat lebih dari 1.500 lainnya mendapati pertolongan medis sejak akhir September.
Wabah tersebut mulai terjadi pada 28 September, namun sempat mereda pada 20 Oktober, dengan kurang dari lima pasien setiap minggunya sampai 5 November. Jumlah kasus kemudian melonjak, dengan 136 orang setiap minggu yang dimulai 26 November. Hal tersebut disampaikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
BACA JUGA: Wabah Kolera Serang Ibu Kota Zambia, 20 Orang Meninggal
Dilansir dari Reuters, Minggu (31/12/2017), juru bicara kepresidenan Amos Chanda mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat 29 Desember bahwa Presiden Lungu meyakini bahwa tindakan darurat diperlukan agar penyakit yang ditularkan melalui air tersebut dapat ditekan. Tindakan penekanan tersebut termasuk penutupan beberapa pasar.
Wabah tersebut awalnya terbatas pada daerah padat penduduk di Lusaka di mana kota tersebut memiliki sanitasi yang buruk dan dapat mempercepat penularannya. Namun wabah tersebut kini telah menyebar ke daerah dengan tingkat kepadatan penduduk yang rendah, kata Chanda.
"Presiden sangat prihatin atas kemajuan yang pesat dari epidemi tersebut. Oleh karena itu meminta pasukan pertahanan untuk bergabung dengan pemangku kepentingan lainnya ... dan benar-benar membersihkan Lusaka," kata Chanda.
BACA JUGA: ICRC Klaim Wabah Kolera di Yaman Capai Satu Juta Kasus
Wabah itu awalnya terkait dengan air yang terkontaminasi dari sumur dangkal namun penyelidikan mengungkapkan bahwa penyebaran tersebut disebarkan melalui makanan yang terkontaminasi, katanya.
"Dalam dua minggu terakhir, tiga pedagang dari pasar Soweto telah meninggal akibat kolera dan 18 orang saat ini dirawat di pusat perawatan kolera," ujar Chanda, merujuk pada pasar terbesar di Zambia.
Chanda juga mengatakan bahwa semua pasar, bar, restoran, dan tempat umum lainnya yang menimbulkan risiko penularan kolera lebih lanjut akan ditutup sampai mereka memenuhi standar kebersihan.
Kolera menyebar dengan melalui kotoran dan menyebabkan diare berair akut. Penyakit tersebut dapat diobati dengan larutan rehidrasi tapi penyakitnya menyebar dengan cepat dan bisa membunuh dalam hitungan jam jika tidak segera diobati.
(pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)