JAKARTA - Dunia pendidikan Indonesia sempat dihebohkan oleh sejumlah peristiwa menyangkut buku pendidikan yang memuat isi yang dinilai negatif, sehingga menuai banyak kontroversial di tengah masyarakat. Berikut ulasannya:
1. Buku Bergambar Palu Arit
Januari 2017 lalu, sempat geger ditemukannya gambar palu arit di buku kisi-kisi ujian nasional (UN) mata pelajaran Bahasa Inggris. Buku ini ditemukan di SMAN 1 Kawali, Ciamis, Jawa Barat.
Buku tersebut, berjudul 'New Mentor: Rahasia Cerdas Membedah Kisi–Kisi UN Bahasa Inggris SMA/MA 2016'. Total buku ini berjumlah 170 halaman yang diterbitkan tim penulis dari Mas Media Buana Pustaka dengan editor Qurrota Ayuni.
Sebuah gambar palu arit terdapat pada halaman 16 di latihan soal dengan tulisan yang berjudul 'Announcing the Robert S. Kenny Prize', yang dilengkapi dengan gambar palu arit di bawahnya serta dua buah soal pilihan di sampingnya.
2. Buku Anak Berkonten Masturbasi
Pada Februari 2017 beredar sebuah buku terbitan Tiga Serangkai Group yang berjudul ‘Aku Berani Tidur Sendiri’. Hal ini menuai kontroversi lantaran di dalamnya mengandung konten anak-anak sedang masturbasi.
Atas kejadian itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengambil tindakan tegas dengan menarik peredaran buku tersebut. Pihak penerbit diminta bertanggung jawab untuk mengembalikan uang hasil dari penjualan buku tersebut.
3. Sampul Buku Bergambar Pornografi
Juli 2017, beredarnya sampul buku bergambar pornografi menimbulkan kekhawatiran para orangtua. Di sampul buku berwarna cokelat terlihat gambar seorang murid dan guru. Sekilas sampul buku itu tidak ada yang aneh. Tetapi setelah dicermati secara seksama, gambar di sampul itu menunjukkan seorang guru perempuan berpakaian ketat berdiri di samping murid laki-laki. Saking ketatnya pakaian sang guru, bagian sensitifnya menonjol. Sedangkan sang murid menatapnya dengan terpana.
Diduga sampul buku ini sudah beredar di Sampit, Jawa Timur. Hal ini akhirnya menuai banyak kritik dari para orangtua karena menurut mereka gambar itu sangat tidak mendidik dan tidak pantas. Apalagi sampul buku tersebut biasanya diperuntukan bagi murid sekolah dasar.
<div class="vicon"><iframe width="480" height="340" src="https://video.okezone.com/embed/MjAxNy8xMi8xNC8xLzEwNjU5OC8wLw==" sandbox="allow-scripts allow-same-origin" layout="responsive"></iframe></div>
4. Buku Berkonten LGBT
Desember 2017, sebuah buku yang berjudul ‘Balita Langsung Lancar Baca’ diduga kuat mengandung konten lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di dalam buku pelajaran anak-anak.
Buku yang dikemas dengan metode Bermain Sambil Belajar (BSB) tersebut diketahui ditulis oleh Intan Noviana. Dugaan LGBT secara kuat terdapat pada beberapa kalimat yang tercantum dalam isi buku.
“Terdapat kalimat seperti 'Opa bisa menjadi waria, Fafa merasa dia wanita dan Ada waria suka wanita',” tambah Susanto selaku Ketua KPAI Susanto.
5. Buku Berisi Yerusalem Ibu Kota Israel
Baru-baru ini beredar sebuah buku Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 6 siswa Sekolah Dasar (SD) terbitan Yudhistira memuat isi Yerusalem adalah Ibu Kota Israel. Pada halaman 15 buku IPS itu tercantum keterangan bahwa Israel beribu kota Yerusalem.
Penerbit buku Yudhistira telah mengakui kekeliruannya dalam mencantumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada isi buku IPS SD kelas 6 tersebut. Penerbit meminta maaf atas kesalahan tersebut dan segera menarik serta merevisi isi buku pada cetakan berikutnya.