BACA JUGA: Pasukan Keamanan Filipina Bersihkan Kota Marawi dari Senjata dan Bom Tanam
Pada tahun lalu, kelompok militan lain yang juga bersumpah setia kepada ISIS diketahui sempat menduduki Kota Maraadi Mindanao. Kelompok ini juga telah memicu koflik berdaraj dengan pasukan Pemerintah Filipina yang didukung Amerika Serikat (AS) selama lima bulan.
Konflik ini menyebabkan sedikitnya lebih dari 1.100 oang tewas. Sebagai respons atas kekerasa tersebut, Presiden Rodrigo Duterte menempatkan Mindanao di bawah status darurat militer sampai akhir 2018.
Pertempuran sporadis terus berlanjut karena masih terdapatnya sisa-sisa jaringan pemberontak yang beroperasi di wilayah itu. Bahkan, beberapa militan terus bertahan pascakelompok Pembebasan Islam Moro (MILF), terlibat dalam perundingan damai.
(Rufki Ade Vinanda)