MANILA - Dua bulan setelah merebut kembali Kota Marawi, Filipina, dari kelompok militant yang berafiliasi dengan ISIS, Maute, pasukan Filipina terus membersihkan kota yang dikenal penuh dengan bahan peledak dan amunisi yang kini ditinggalkan oleh para ekstremis.
Butuh waktu beberapa bulan lagi untuk menghapus sepenuhnya sejumlah besar persenjataan yang tidak meledak dan jebakan bom yang sewaktu-waktu dapat meledak yang ditanam oleh ekstremis pro-ISIS.
Pasukan Maute membebaskan Marawi pada Oktober melalui sebuah pertempuran sengit selama lima bulan yang menghancurkan kota tersebut dan menewaskan lebih dari 1.200 orang. Pertempuran tersebut juga memaksa ribuan orang lainnya untuk mengungsi. Kebanyakan dari mereka adalah petani miskin.
BACA JUGA: Mantap! Militer Filipina Berhasil Rebut Markas Militan di Marawi
Mayor Jenderal Arnold Rafael Depakakibo, Kepala Angkatan Bersenjata Filipina (AFP), mengatakan bahwa pasukan sejauh ini telah membersihkan 30 persen wilayah Marawi yang paling terkena dampak dari persenjataan yang tidak meledak dan bahan peledak improvisasi. Pada 15 Desember, sebanyak 2.853 persenjataan yang tidak meledak dan 415 alat peledak dihancurkan oleh pasukan.