JAKARTA – Sebanyak 61 anak warga di Kabupaten Asmat, Papua meninggal dunia karena gizi buruk dan campak. Polri, TNI dan pemerintah Papua membuat Satgas Khusus untuk menangani kejadian luar biasa (KLB) tersebut.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal menuturkan, Satgas Khusus menangani KLB gizi buruk dan campak tersebut baru dibentuk Senin 15 Januari kemarin, setelah adanya laporan 61 anak meninggal.
"Kemarin sudah berangkat melalui Mimika jalur laut, karena Pulau Tiga posisinya lebih dekat dari jalur Asmat. Jadi transportasi yang dilalui ke Asmat itu laut dan sungai, tentu ini langkah-langkah yang sudah dilaakukan," kata Kamal kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2018).
Satgas tersebut akan bertugas memberikan bantuan gizi, obat-obatan, dan susu, serta makanan untuk balita. Bantuan itu didapat dari sejumlah pihak seperti Pertamina dan perbankan.
"Sudah kita kirim kemarin pagi," ucapnya.
Dia tak menyebut berapa orang Satgas yang dibentuk untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Itu kan distrik ya ada beberapa di sana, kecamatan kalau di Papua, nah desa-desa itulah yang akan ditelusuri oleh kapal oleh Polda dan kapal dari beberapa eleman masyarkat disana," lanjutnya.
"Masih perlu penambahan fasilitas kesehatan di sana perlu tim medis dan akan dievaluasi pemerintah daerah terkait ketahanan fisik ketahanan tubuh masyarakat," tutupnya.
(Salman Mardira)