JAKARTA - Director of Chusman and Wakefield sebagai Pengelola Gedung Birsa Efek Indonesia (BEI), Farida Riyadi mengungkapkan telah menunjuk konsultan independen untuk melakukan pengecekan terhadap struktur gedung mezanin Tower II, BEI di kawasan SCBD Jakarta Selatan.
"Kita menunjuk Universitas Indonesia dari Laboratorium Struktur dan Material Departemen Teknik Sipil UI, kemudian kita menunjuk lagi dari PT Gistama Inti Semesta, PT Arkonin dan PT Remata Dasta Optima untuk melakukan assesment atas kekuatan struktur gedung," kata Farida, Selasa (17/1/2018).
(Baca Juga: Pengelola BEI Upayakan Operasional Tower II Bisa Berjalan Normal Besok)
Dari penunjukkan itu, kata Dia, pihaknya telah mendapatkan empat asessment (penilaian). Pertama, lanjutnya struktur yang mengalami kegagalan adalah dari struktur sekunder dan bukan dari struktur utama dari gedung.
"Kedua, kegagalan itu dimulai dari kapasitas sambungan penggantung lantai mezanin yang terlampaui. Ketiga, antara gedung Tower 1 dan juga Tower 2 itu merupakan bangunan independen yang secara struktur terpisah satu sama lain," terangnya.
Dan keempat, sambung Farida, mengingat kegagalan dari struktur sekunder, kegagalan tersebut tidak berpengaruh ke struktur utama gedung.
"Jadi, secara konstruksi gedung bisa kita nyatakan dua tower kondisinya aman, karena ini tidak ada sangkut pautnya dengan kondisi sekunder dari kemarin," paparnya.
(Baca Juga: Pasca-Ambruknya Selasar, BEI Mulai Bersih-Bersih)
Dengan adanya penilaian tersebut Farida memastikan Gedung BEI dalam kondisi aman untuk beraktivitas.
"Inilah statement yang dikeluarkan dari konsultan yang kita tunjuk untuk menyatakan kondisi gedung bursa dalam kondisi aman," tutupnya.
(Arief Setyadi )