Ini Isi Rekaman Wawancara FBI dengan Johannes Marliem Diputar di Sidang E-KTP Setnov

Puteranegara Batubara, Jurnalis
Selasa 23 Januari 2018 12:51 WIB
Sidang Setya Novanto di Pengadilan Tipikor Jakarta (Antara)
Share :

JAKARTA - Jaksa Penuntut Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memutar rekaman wawancara antara Biro Penyelidik Federal Amerika Serikat (FBI) dengan Direktur Biomorf Lone LLC, Johannes Marliem, pada sidang lanjutan korupsi e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto (Setnov) kemarin.

Saat diputar, rekaman tersebut menekankan dua hal yang diungkapkan oleh Marliem kepada penyelidik FBI, sebelum dia ditemukan meninggal dunia.

Pertama, terkait tawar-menawar harga software yang melibatkan Setnov dan berhubungan dengan jam tangan USD135 ribu yang diberikan kepada Setnov. Lalu apa tanggapan KPK mengenai pemutaran wawancara tersebut?

Menurut Juru Bicara KPK Febri Diansyah, saat ini jaksa penuntut lembaga antirasuah ingin membuktikan aliran dana dugaan korupsi e-KTP yang mengalir kepada Setnov. Tak hanya itu, dalam persidangan tersebut, Febri menyebut Jaksa juga ingin menelisik sejauh mana peran Setnov dalam korupsi ini.

"Ada banyak bukti yang sudah kami miliki," kata Febri saat dikonfirmasi Okezone, Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Terkait dengan Jaksa memutar rekaman wawancara Marliem dengan penyelidik FBI, Febri menuturkan hal tersebut merupakan bentuk kerjasama yang wajar dalam mengungkap kasus korupsi antar lintas negara.

(Baca juga: Saksi Akui Beli Porsche Usai Terima Uang dari Johannes Marliem)

"Kerjasama dengan FBI atau lembaga internasional lainnya hal yang wajar dilakukan dalam mengungkap sebuah kejahatan yang sifatnya transnasional dan terorganisasi (organized crime)," papar Febri.

Rekaman wawancara itu sendiri diketahui berlangsung di Los Angeles pada Agustus 2017. Dalam petikan wawancara itu, Marliem menyatakan bahwa Setnov meminta potongan harga software kepadanya. Kemudian, Marliem berupaya meyakinkan Novanto mengenai harga dan kualitas produk.

>>>Isi rekamannya halaman 2

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya