SEMARANG - Polda Jawa Tengah menyiapkan 300 personel untuk melakukan pengawalan pribadi kandidat yang akan bertarung di Pilkada 2018. Pengawalan kali ini menjadi tugas berat Polri karena seluruh partai politik dalam kondisi lelah sebagai persiapan Pemilu 2019.
"Untuk pengamananan ini bersamaan dengan tahapan Pemilihan 2019 mungkin ada sedikit perlakuan berbeda. Hal ini dikarenakan partai ada proses politik, proses pencalegan bahkan nanti saat pemungutan suara bersamaan dengan penentuan daftar caleg sehingga ini sedikit berat bagi Polri," kata Ketua KPU Jateng, Joko Purnomo, Jumat (26/1/2018).
(Baca Juga: Kandidat Pilkada di Jateng Bakal Dikawal 300 Pasukan Khusus)
Dia nenyampaikan, partai politik harus mengikuti serangkaian tahapan baik untuk persiapan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Tahapan itu dimulai dari proses verifikasi sebagai peserta Pemilu, hingga menyiapkan kandidat untuk berlaga pada kontesrasi Pilpres 2019.
"Apalagi nanti partai politik dalam kondisi cukup lelah karena bertahun-tahun, sudah dua tahun berturut-turut ini parpol menyiapkan segalanya dan puncaknya di 2018 ini, dalam rangka Pemilu 2019," jelasnya.
Joko juga mengatakan, pada pelatihan pengawal pribadi kandidat Pilkada, pihaknya tak menanggung biaya pendidikan yang berlangsung lima hari. Sebab, KPU dan Polri telah memiliki pos anggaran tersendiri untuk pengamanan Pemilu 2018 dan 2019.
"KPU dan Polri sudah ada biaya sendiri-sendiri jadi tidak perlu dicampur. Sepenuhnya ini ditanggung oleh Polri, jadi KPU tudak menanggng. Pengawalan pribadi ini memang diberlakukan sejak Pilkada 2005 dan SOP-nya ada di Polri," lugasnya.
(Baca Juga: Hadapi Pilkada, Bawaslu Siapkan Kelengkapan Pengawas)
(Fiddy Anggriawan )