Perusahaan-perusahaan tambang mineral serta gas bumi dan minyak turut menilai dampak kerusakan gempa terhadap infrastruktur mereka. Salah satu yang disoroti adalah pipa gas sepanjang 700 km yang terhubung ke sebuah pabrik pencairan di lepas pantai.
Guncangan gempa yang diklaim terbesar sepanjang sejarah Papua Nugini itu menyebabkan lapangan udara terbesar di Komo ditutup untuk sementara waktu. Fasilitas tersebut sangat berguna untuk mengevakuasi warga dari wilayah pegunungan yang terkena dampak gempa.
BACA JUGA: Sedikitnya 20 Orang Tewas Akibat Gempa di Papua Nugini
Sejauh ini baru pemerintah Australia yang menyatakan siap membantu Papua Nugini dalam penanganan gempa. Negeri Kanguru bersedia memberikan bantuan berupa terpal, tablet pemurni air, dan tanki air. Australia juga mengerahkan pesawat militer C-130 guna membantu pengawasan dari udara.
(Wikanto Arungbudoyo)