Salah satu faktor yang mendorong lahirnya Hari Perempuan Internasional ini juga berasal dari satu kejadian mengenaskan yang pernah menimpa buruh perempuan, pada sebuah kebakaran besar. Kejadian di Pabrik Triangle Shirtwaist tahun 1911 itu menewaskan setidaknya 123 nyawa buruh perempuan.
Walaupun peringatan Internasinal Women’s Day (IWD) ini sempat “hilang”, pada akhirnya hal ini berhasil kembali dihidupkan pada era 60-an yang berbarengan dengan bangkitnya feminisme.
Pada tahun 1974, untuk pertama kalinya PBB memperingati Hari Perempuan Internasional dan menetapkannya pada 8 Maret. Hal ini menunjukkan bahwa kita harus dapat menghargai seorang wanita tanpa adanya sistem diskriminasi.
Selamat Hari Perempuan Internasional, semoga seluruh kaum hawa di seluruh dunia selalu dapat berkarya tanpa batasan gender.
(Khafid Mardiyansyah)