SEKADAU – Calon Gubernur Kalimantan Barat, Karolin Margret Natasa, bertekad melanjutkan kinerja sang ayah, Cornelis, yang merupakan Gubernur Kalbar yang baru saja menyelesaikan masa tugasnya pada Januari lalu.
Menurut cagub nomor urut 2 itu, pembangunan di daerah pedalaman dan perbatasan Kalimantan Barat akan menjadi fokus utama jika pasangan Karolin dan Suryadman Gidot terpilih dalam Pilkada Serentak 27 Juni 2018.
"Pembangunan di perbatasan jadi prioritas Pak Cornelis dan Sanjaya. Ini sesuatu yang sangat baik dan harus kita lanjutkan," ujar Karolin di sela-sela kampanye di Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kamis (22/3/2018).
Ia mencontohkan bahwa beberapa pembangunan infrastruktur yang telah dirasakan warga Kalimantan Barat adalah Jembatan Tayan di Sanggau dan jalan lintas provinsi di Kalimantan Barat.
Selain dalam bidang infrastruktur, bidang kesehatan dan pendidikan juga akan menjadi prioritas dalam program-program yang diusung Karolin dan Gidot.
Calon gubernur yang diusung oleh PDI Perjuangan, Demokrat, Perindo, dan PKPI ini berjanji akan menjaga keamanan dan kedamaian masyarakat Kalimantan Barat yang terdiri dari beragam suku serta agama seperti yang dilakukan Cornelis selama dua periode menjabat sebagai Gubernur Kalbar.
"Kita punya keberpihakan terhadap masyarakat pedalaman. Sedikit demi sedikit kita akan bangun," ujar wanita berusia 36 tahun ini.
Kini Karolin menjabat sebagai Bupati Landak periode 2017–2022. Selama memimpin Landak, ia telah membenahi rumah sakit untuk masyarakat, termasuk memberi keringanan biaya berobat bagi warganya, juga memberikan tunjangan kepada para pegawai.
"Saya lihat pegawai saya enggak ada tunjangan, saya tambahin. Saya diberi amanat," ujar ibu dari dua anak ini.
Lebih jauh perempuan yang pernah berprofesi sebagai dokter umum ini menjelaskan, keputusannya masuk ke dunia politik bukan karena mengikuti kemauan ayahnya. Tetapi, ia menegaskan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri-lah yang membuat pertimbangan itu.
"Ibu Megawati punya pertimbangan sehingga memutuskan saya menjadi calon gubernur. Bukan mempertimbangkan saya sebagai anak Cornelis, tapi sebagai kader partai," jelas Karolin.
Karolin sendiri tercatat sebagai satu-satunya perempuan yang maju sebagai calon gubernur Kalimantan Barat. Ia dipercaya maju dalam pencalonan kepala daerah dengan beberapa prestasi di belakangnya.
Menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia selama dua periode menjadi nilai plus dari Karolin. Ditambah dengan capaian khusus menuju kursi DPR seperti peraih suara ketiga terbanyak di Indonesia pada periode pertama dan peraih suara terbanyak se-Indonesia pada periode kedua.