"Setiap model ada kelebihan dan kekurangannya, kalau kita masukkan dengan parameter yang berbeda akan keluar dengan hasil yang berbeda, jadi jika harus dikatakan seberapa validnya? Harus diuji dengan model-model lainnya dan jika pertanyaannya seberapa besar? Tertentu harus diuji dengan model-model yang lain," ungkapnya.
Meski gempa dan tsunami baru sebatas prediksi, BMKG tetap meminta masyarakat agar terus waspada terhadap bencana. "Masyarakat diimbau agar tetap tenang," tutupnya.
Setelah tersebarnya informasi bahwa ada potensi tsunami 75 meter di Pandeglang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat meminta warga tetap tenang.
BPBD menyebutkan bahwa di Pandeglang kini sudah dipasang alat pendeteksi dini tsunami atau tsunami early warning sistem. Alat itu akan berfungsi memberikan informasi jika akan terjadi tsunami, sehingga masyarakat bisa segera menyelamatkan diri dengan menjauh dari pantai atau mencari tempat lebih tinggi.
(Salman Mardira)