JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menganggap, cuitan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanyalah sekadar mengingatkan agar aparat penegak hukum, dan keamanan untuk menjaga netralitasnya dalam perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
SBY dalam cuitannya yang diunggah pada Selasa 17 April 2018 kemarin berharap agar penegak hukum, seperti Polri, Kejaksaan dan KPK tidak kesusupan agen-agen politik. Sejurus dengan hal tersebut, SBY juga berharap intelijen tidak dijadikan alat politik.
"Sebagai bapak bangsa menjadi presiden dua kali berturut-turut tentunya ini juga mengingatkan kepada seluruh komponen masyarakat, tentunya aparat penegak hukum bahwa ini sudah memasuki tahun politik sehingga Pak SBY memberikan pandangan harus kembali kepada ketentuan tertinggi yaitu netralitas betul-betul menjadi kunci utama Pemilu dan kehidupan berbangsa dan bernegara," jelas Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).
(Baca juga: Ini Cuitan SBY Sehari Sebelum Bertemu Wiranto)
(Baca juga: Partai Demokrat Masih Berharap Jadi Poros Ketiga di Pilpres 2019)
Agus membantah cuitan SBY sebagai kritik pasca putusan praperadilan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang memutuskan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus segera menjadikan mantan Wakil Presiden Budiono sebagai tersangka kasus korupsi Bank Century.
Agus menegaskan, cuitan tersebut hanyalah bentuk kewaspadaan SBY agar Pemilu 2019 berjalan tertib dan aman.
"Tidak seperti itu, SBY sebagai bapak bangsa memberikan warning dan pandangan, ini sudah memasuki tahun politik, TNI, Polri harus netral, ketentuan yang harus dilaksanakan," tegas Agus.
(Awaludin)