PURWAKARTA - Miris, mungkin perasaan itu yang akan terbayangkan jika melihat aksi tak terpuji belasan pelajar di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Jumat 20 April 2018 siang.
Bagaimana tidak, belasan bocah ingusan ini kedapatan membawa berbagai jenis senjata tajam, semisal celurit rakitan, parang, gir motor dan golok. Mereka, berencana melakukan aksi tawuran. Lebih ironisnya, anak-anak yang diduga hendak melakukan aksi tawuran itu merupakan pelajar tingkat sekolah dasar (SD). Dari bet yang tertera di baju mereka, belasan pelajar ini merupakan siswa SDN 1 Sindangkasih.
Beruntung, warga terlebih dahulu mengetahui sebelum terjadi aksi tawuran belasan pejaran SD ini. Adapun aksi tak terpuji ini, terjadi di sekitar Kampung Baranang Siang, RT 59/16, Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta.
Nana (45), warga sekitar mengungkapkan, para pelajar SDN ini awalnya berkumpul di satu lokasi yang tak jauh dari sekolahnya, sekira pukul 10.00 WIB. Saat itu, warga melihat kejanggalan. Karena, mereka membawa berbagai senjata tajam.
"Ada sekitar 15 orang. Kabarnya, mereka hendak menyerang pelajar di SDN 6 Sindangkasih," ujar Nana kepada wartawan.
Melihat gelagat yang tidak baik, warga pun menghampiri para pelajar tersebut. Kemudian, melaporkan aksi tak terpuji ini ke pihak berwajib. Tak lama berselang, petugas kepolisian dari Polsek Kota berdatangan dan membawa belasan siswa tersebut ke kantor polisi.
"Saat itu, petugas terlihat mengamankan beberapa senjata tajam. Ada golok, parang dan lain-lain, " jelas dia.
Kapolsek Kota Purwakarta, AKP Suyono membenarkan terkait kejadian tersebut. Saat itu juga, pihaknya langsung memanggil seluruh orangtua siswa, kepala sekolah dan pihak-pihak terkait.
"Kita sudah memanggil orangtua mereka, termasuk melakukan pembinaan. Mereka sudah dipulangkan. Kami juga mengimbau supaya para orangtua turut berperan aktif untuk mengawasi mereka," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto menegaskan,pihaknya berencana mendatangkan psikolog untuk menangani permasalahan tersebut. Rencananya, psikolog ini akan diundang pada pekan depan, atau setelah para siswa tersebut mengikuti ujian sekolah.
"Selain itu, kita juga akan berkerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk menangani kondisi anak pasca kejadian," ujar Purwanto.
Tak hanya itu, pihaknya pun akan mencari tahu akar persoalan yang menyebabkan para siswa tersebut membawa senjata tajam. Dalam hal ini, pihaknya juga berharap masyarakat bisa bijak dalam menyikapi peristiwa tersebut.
"Persoalan ini akan ditangani sampai tuntas. Justru, yang perlu diperhatikan adalah kondisi psikologis mereka, ini demi masa depan mereka juga," pungkasnya.
<div class="vicon"><iframe width="480" height="340" src="https://video.okezone.com/embed/MjAxOC8wNC8yMC8xLzExMTM2NC8wLw==" sandbox="allow-scripts allow-same-origin" layout="responsive"></iframe></div>