SEOUL – Korea Utara berencana untuk menutup lokasi uji coba senjata nuklirnya pada Mei dan mengatakan akan memberikan akses kepada Amerika Serikat dan media untuk melihat proses penutupan tersebut. Rencana penutupan itu sebelumnya telah disampaikan oleh Pemimpin Besar Korea Utara, Kim Jong-un dan diputuskan dalam pertemuannya dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in pekan lalu.
Kim melakukan pembicaraan dengan Moon dalam pertemuan tingkat tinggi (KTT) antar-Korea yang digelar di desa perdamaian, Panmujom di perbatasan kedua Korea. Menurut Sekretaris Pers Presiden Korea Selatan, Yoon Young-chan mengatakan, selain memutuskan penutupan lokasi uji coba nuklir, kedua belah pihak juga setuju untuk membuka pembongkaran lokasi itu untuk publik.
BACA JUGA: Korsel-Korut Setuju Denuklirisasi Korea dan Akhiri Perang Tahun Ini
"Beberapa mengatakan bahwa kami menutup fasilitas yang tidak berfungsi, tetapi Anda akan melihat bahwa mereka dalam kondisi baik," kata Yoon mengutip Kim Jong-un sebagaimana dilansir RT, Senin (30/4/2018).
Kim mengatakan, negaranya tidak memerlukan nuklir jika Amerika Serikat berjanji untuk tidak melakukan invasi.
KTT antar-Korea pada Jumat menjadi sebuah pertemuan bersejarah yang banyak menghasilkan terobosan dalam hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Untuk pertama kalinya sejak Perang Korea 1950, seorang Pemimpin Korea Utara menginjakkan kakinya di Korea Selatan dan kedua negara juga sepakat untuk berusaha mencapai denuklirisasi di Semenanjung Korea.
BACA JUGA: Presiden Korsel: Korut Ingin Denuklirisasi Tanpa Syarat
Mereka juga setuju untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut yang akan menyertakan negara-negara lain, termasuk sekutu Seoul, Amerika Serikat dan pendukung Pyongyang, China, dalam upaya untuk akhirnya menandatangani perjanjian damai bukan gencatan senjata yang diterapkan sejak Perang Korea berakhir pada 1953.
Setelah KTT antar-Korea, Kim Jong-un direncanakan akan melakukan pertemuan yang dinanti-nantikan dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dalam beberapa pekan mendatang. Hubungan Kim dengan Trump yang sempat memanas tahun lalu dengan kedua pemimpin saling melempar celaan dan ancaman, telah membaik dalam beberapa pekan terakhir. Trump bahkan menyebut Kim Jong-un sebagai orang yang terbuka dan sangat terhormat.
(Rahman Asmardika)