"Saya juga kebetulan memimpin organisasi palang merah Indonesia (PMI) di kampus. Dan sudah lama juga mengenal yang namanya Basarnas. Bahkan sudah menjadi rumah kedua saya," senyum Aul.
Tak hanya itu, dirinya juga mengakui bahwa sudah sering terlibat langsung dalam misi-misi pencarian korban. Dan bukan hanya di laut. Di gunung sekalipun dirinya terlibat apabila mendapat informasi akan deteksi pencarian korban.
Meski demikian, dalam misi pencarian korban tersebut bukanlah tugas yang mudah. "Kondisi cuaca yang menjadikan seperti ini. Pusaran arus yang berada di kedalaman laut juga menjadi kan hambatan kepada tim untuk pencarian korban. Ada batas maksimal kami berada di kedalaman laut. Di antara 30 hingga 40 menit saja. Sebelum terjun langsung kami akan melaksanakan ritual khusus dengan berdoa biasanya," jelasnya.
(Fiddy Anggriawan )