Mahathir: Malaysia Siap Pulihkan Hubungan dengan Korut

Rahman Asmardika, Jurnalis
Selasa 26 Juni 2018 18:39 WIB
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad. (Foto: Reuters)
Share :

PUTRAJAYA – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad mengungkapkan kesiapannya untuk memulihkan hubungan dengan Korea Utara yang memburuk setelah pembunuhan Kim Jong-nam, saudara tiri dari Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un di Kuala Lumpur .

Dalam sebuah wawancara dengan Kyodo News pada Selasa (26/6/2018), Mahathir mengatakan bahwa Malaysia ingin membangun kembali hubungan dengan Korut. Kedua negara memiliki hubungan baik sebelum pembunuhan Kim Jong-nam di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Februari 2017.

Kim Jong-nam diduga tewas akibat racun syaraf berbahaya VX yang dilumurkan oleh dua perempuan, Siti Aisyah seorang warga negara Indonesia dan Doan Thi Huong, warga negara Vietnam. Namun, bukti-bukti menunjukkan keterlibatan Pyongyang dalam kematian pria berusia 46 tahun itu.

BACA JUGA: Tegas! Malaysia Siap Putus Semua Koneksi dengan Korut

Pembunuhan tersebut telah merusak hubungan Malaysia-Korut yang telah terjalin sejak 1973.

Malaysia membatalkan perjanjian bebas visa antara kedua negara dan mengusir Duta Besar Korea Utara dari Kuala Lumpur dua pekan setelah tewasnya Kim Jong-nam. Tindakan itu dibalas Pyongyang dengan melarang Duta Besar dan diplomat Malaysia untuk meninggalkan Korut dan baru mengizinkan mereka pulang setelah jasad Kim Jong-nam dikembalikan.

Meski kedua negara tidak memutuskan hubungan diplomatik secara resmi, namun Malaysia secara teknis telah menutup kedutaan besar Korut di Kuala Lumpur dan membiarkan kedutaannya di Pyongyang kosong tanpa pimpinan misi diplomatik.

Mahathir mengatakan bahwa dia melihat kasus pembunuhan Kim Jong-nam sebagai sebuah kasus pembunuhan biasa dan tidak semestinya menjadi dasar pemutusan hubungan diplomatik.

“Tanpa bukti langsung siapa yang memerintahkan pembunuhan itu, kami tidak bisa menjadikan itu sebagai dasar pemutusan hubungan," kata Mahathir kepada Kyodo.

BACA JUGA: Malaysia Akan Buka Kembali Kedutaan Besarnya di Korea Utara

"Faktanya ada orang asing lain yang terbunuh di Malaysia, dibunuh di Malaysia. Tapi kami tidak melakukan tindakan apa pun terhadap negara itu."

Perdana menteri berusia 92 tahun itu mengatakan, Malaysia memiliki kepentingan ekonomi untuk menjaga hubungan baik dengan negara lain. Dia juga menyambut baik pertemuan antara Kim Jong-un dengan Donald Trump yang memperlihatkan perubahan sikap Pemerintah Korut.

Mahathir mengisyaratkan akan membuka kembali Kedutaan Besar Malaysia di Pyongyang. Namun, dia menjelaskan bahwa keputusan itu harus menunggu penunjukan menteri luar negeri Malaysia yang baru.

"Kami tidak punya menteri. Begitu kami memiliki menteri, kami akan melakukannya," ujarnya.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya