"Amandemen ini mengharuskan kami untuk bermitra dengan negara-negara bagian kami dan menghadapi beruang Rusia ini atau pihak lainnya yang hendak mencuri integritas pemilu kita," kata anggota Kongres Steny Hoyer.
Kejaksaan Agung AS sekarang memperingatkan publik tentang campur tangan asing dalam pemilihan. Strateginya adalah minta pemilih waspada.
Deputi Jaksa Agung, Rod Rosenstein mengatakan para penjahat cyber menarget 21 negara bagian dalam pemilihan terakhir.
"Tidak ada bukti bahwa pemerintah asing berhasil mengubah suara, tetapi risikonya tetap ada," ujarnya.
Sementara itu, pengecam pemerintahan menyalahkan Presiden Trump karena tidak membentuk sebuah gugus tugas khusus atau menunjuk kembali seorang pejabat keamanan cyber.